Dahlan: Dirut PLN dan Pertamina Lebih Pintar dari Saya
Senin, 11 Agustus 2014 - 11:54 WIB
Dahlan: Dirut PLN dan Pertamina Lebih Pintar dari Saya
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan hari ini menggelar rapat rutin dengan jajaran dirut PLN, Pertamina dan PGN.
Dalam pembahasan tersebut Dahlan menegaskan bahwa tidak ada pembahasan mengenai harga solar. Dahlan mengakui bahwa Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji dan PT Pertamina Karen Agustiawan merupakan orang-orang pintar yang bisa menyelesaikan masalah itu.
"Mereka itu (Nur Pamudji dan Karen Agustiawan) lebih pintar dari saya. Masa ya tidak bisa menyelesaikan. Dua-duanya benar kok. Kecuali kalau dua-duanya salah, itu yang berat," ujar dia di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (11/8/2014).
Dahlan tidak mau ambil pusing atas masalah kedua perusahaan BUMN ini. "Mereka jelas lebih pintar daripada saya, jadi saya serahkan semuanya ke mereka saja, pasti bisa diselesaikan," katanya.
Alasan utama Dahlan tidak ingin mencampuri masalah harga solar karena dirinya tidak ingin menyalahkan salah satu perusahaan negara tersebut. Dahlan menganggap keduanya benar.
"Karena ini Pertamina betul, PLN juga betul, tidak cukup diurus sama menteri BUMN saja," ucapnya.
Dalam pembahasan tersebut Dahlan menegaskan bahwa tidak ada pembahasan mengenai harga solar. Dahlan mengakui bahwa Direktur Utama PT PLN Nur Pamudji dan PT Pertamina Karen Agustiawan merupakan orang-orang pintar yang bisa menyelesaikan masalah itu.
"Mereka itu (Nur Pamudji dan Karen Agustiawan) lebih pintar dari saya. Masa ya tidak bisa menyelesaikan. Dua-duanya benar kok. Kecuali kalau dua-duanya salah, itu yang berat," ujar dia di Kantor Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (11/8/2014).
Dahlan tidak mau ambil pusing atas masalah kedua perusahaan BUMN ini. "Mereka jelas lebih pintar daripada saya, jadi saya serahkan semuanya ke mereka saja, pasti bisa diselesaikan," katanya.
Alasan utama Dahlan tidak ingin mencampuri masalah harga solar karena dirinya tidak ingin menyalahkan salah satu perusahaan negara tersebut. Dahlan menganggap keduanya benar.
"Karena ini Pertamina betul, PLN juga betul, tidak cukup diurus sama menteri BUMN saja," ucapnya.
(izz)
