BBM Naik Rp1.000 Menghemat Anggaran Rp40 Triliun

Selasa, 26 Agustus 2014 - 15:41 WIB
BBM Naik Rp1.000 Menghemat Anggaran Rp40 Triliun
BBM Naik Rp1.000 Menghemat Anggaran Rp40 Triliun
A A A
JAKARTA - Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih menjadi pemberitaan di sejumlah media. Terlebih, PT Pertamina (Persero) saat ini tengah melakukan pembatasan penjualan bahan bakar primadona ini yang menyebabkan kelangkaan di beberapa SPBU di sejumlah wilayah.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Andin Hadiyanto menuturkan bahwa langkah terbaik untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menaikkan harga BBM bersubsidi.

"Memang harus ada program dan tidak bisa dilakukan mendadak, ini sebenarnya ketergantungan kita sama BBM sangat harus dikurangi," ujar dia di kantor Kemenkeu Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini subsidi BBM sudah mencapai Rp246,6 triliun. Dengan asumsi kuota sebesar 46 juta kiloliter (kl), maka jika harga BBM subsidi dinaikkan Rp1.000, anggaran negara dapat dihemat sebesar Rp3,5 triliun hingga Rp4 triliun.

"Kalau misalnya setahun paling enggak sekitar Rp40 triliun kalau naik Rp1.000, penghematannya segitu. Jadi ya kira-kira segitu, kalau Rp2.000 ya Rp80-an triliun," jelas dia.

Lebih lanjut dia mengatakan, jika harga BBM bersubsidi naik, maka konsumsinya pun akan berkurang. Dan diperkirakan masyarakat akan beralih menggunakan BBM dengan harga keekonomian.

"Pastinya (konsumsi berkurang). Kalau misalnya naik, jarak antara permiun bersubsidi sama non jadi kecil, kalau naik akan mengurangi konsumsi. Kedua akan migrasi ke pertamax. Pada waktu 2013 sebagian migrasi sebelum naik, dulu Rp4.500. Sekarang ini kalau sekarang ke pertamax motor juga pakai pertamax," tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3520 seconds (0.1#10.140)