JK: Produksi Minyak di Bawah SKK Migas Anjlok

Senin, 08 September 2014 - 19:03 WIB
JK: Produksi Minyak di Bawah SKK Migas Anjlok
JK: Produksi Minyak di Bawah SKK Migas Anjlok
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mengatakan, produksi puncak minyak nasional pernah mencapai 1,6 juta barel per hari (bph) sewaktu Badan Koordinator Kontraktor Asing (BKKA) di bawah naungan PT Pertamina.

Namun, setelah di bawah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi minyak dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

"Jadi apa yang perlu kita lakukan adalah memperbaiki sistem. Sehingga keinginan untuk eksplorasi itu lebih baik," tutur Kalla saat diskusi dalam acara Rembug Nasional Kebijakan Tata Kelola Migas di Jakarta, Senin (8/9/2014).

Menurutnya, saat sektor hulu migas di pegang BKKA Pertamina hanya ditangani 100 orang. Adapun sekarang di bawah SKK Migas ditangani oleh 300 orang tidak menuai hasil justru produksi terus menurun.

"Artinya sistem production sharing contract dan coat recovery harus kita lihat kembali. Pada puncaknya Indonesia pernah produksi 1,6 juta bph itu hanya ditangani BKKA Pertamina sekarang 840.000 bph," kata Kalla.

Kalla optimis, Indonesia masih mampu memproduksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) tahun depan. Apabila Blok Cepu, Jawa Timur sudah mulai berproduksi.

"Sekarang 840.000 bph, kalau Cepu bisa kembali produksi 160.000 bph, plus-minus kira-kira 1 juta bph. Jadi ada kenaikan," ujarnya.

Dia menegaskan, untuk mencapai produksi I juta bph memang tidak mudah. Kendati demikian, Kalla memastikan ada kesalahan dalam menerapkan PSC dengan cost recovery.

"Sistem ini harus diubah, nanti kita bicarakan. Kita paham itu, sebenarnya apa yang harus kita perbuat untuk meningkatkan dengan mudah," pungkasnya.

Baca: Jokowi-JK Diminta Bubarkan SKK Migas
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4915 seconds (0.1#10.140)