Jokowi Diminta Wujudkan Kedaulatan Keuangan Nasional

Rabu, 03 Desember 2014 - 14:46 WIB
Jokowi Diminta Wujudkan Kedaulatan Keuangan Nasional
Jokowi Diminta Wujudkan Kedaulatan Keuangan Nasional
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta mewujudkan kedaulatan keuangan nasional melalui konsolidasi perbankan guna menghadapi liberalisasi pasar keuangan ASEAN pada 2020.

Karena itu, Ketua Program Studi Perencanaan dan Kebijakan Publik FE UI Telisa Aulia Falianty menilai, Indonesia harus mempersiapkan diri dalam memperkuat kedaulatan keuangan nasional mulai saat ini.

“Salah satunya adalah konsolidasi perbankan. Ini harus segera dilakukan karena cukup mendesak,” kata dia dalam rilisnya, Rabu (3/12/2014).

Dia mengungkapkan, konsolidasi perbankan berupa merger atau akuisisi dapat menciptakan permodalan perbankan yang jauh lebih besar dan dapat lebih fokus dalam menggarap segmen pasar.

Telisa melihat perbankan nasional bakal sulit bersaing saat liberalisasi pasar keuangan ASEAN berlaku penuh tahun 2020. Pasalnya, perampingan jumlah perbankan sebagai prasyarat meningkatkan daya saing masih sulit dilakukan di Indonesia.

Dia‎ meyakini, konsolidasi perbankan akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional karena sektor keuangan Indonesia menopang 70-80% perekonomian nasional.

"Dengan semakin besar dan sedikit jumlah perbankan kita maka akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan akan berpengaruh terhadap sektor lainnya, seperti sektor riil,” jelasnya.

Menurut dia, Indonesia sudah memiliki pengalaman melakukan konsolidasi perbankan dan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk itu sekitar lima tahun.

Sementara Periset Senior Network of Market Investor (NMI) Reza Priyambada optimistis terhadap kedaulatan keuangan nasional melalui konsolidasi perbankan. Menurutnya, pemerintah, OJK, dan BI telah menyiapkan roadmap mengenai arah industri perbankan ke depannya.

Melalui roadmap yang telah dibuat tersebut, setidaknya dilakukan beberapa evaluasi maupun penyesuaian agar dapat lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan liberlisasi ke depannya.

"Persiapan SDM untuk industri perbankan juga perlu dilakukan agar SDM dalam negeri dapat menguasai industri perbankan nasional dan tidak menjadi penonton maupun karyawan suruhan di bawah kendali asing,” paparnya.

Reza juga menganjurkan agar perbankan segera melakukan konsolidasi untuk memperkuat permodalan. ‎Menurut dia, perbankan nasional tidak hanya menghadapi persaingan antarbank saja, namun juga menghadapi persaingan dengan perbankan lainnya dari negara lain.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5038 seconds (0.1#10.140)