Pasca Stimulus ECB, Emas Menuju Kenaikan Mingguan Ketiga

Jum'at, 23 Januari 2015 - 09:56 WIB
Pasca Stimulus ECB, Emas Menuju Kenaikan Mingguan Ketiga
Pasca Stimulus ECB, Emas Menuju Kenaikan Mingguan Ketiga
A A A
MELBOURNE - Emas global diperdagangkan di dekat level tertinggi dalam lima bulan terakhir dan menuju kenaikan mingguan ketiga secara beruntun setelah Bank Sentral Eropa (ECB) memperpanjang program stimulus dan Rusia menambah cadangan emasnya untuk bulan kesembilan.

Emas untuk pengiriman segera diperdagangkan pada USD1.299,92 per ons pada pukul 10.02 pagi di Singapura dari sebelumnya USD1.302,25. Harga emas menyentuh USD1.307,62 pada 22 Januari, tertinggi sejak 15 Agustus 2014.

Harga emas telah naik 1,5% sepanjang pekan ini. Sementara sepanjang 2015, emas melonjak 9,7% karena stagnannya ekonomi, sehingga menantang para pembuat kebijakan untuk menemukan cara baru memperbaiki pertumbuhan ekonomi.

Presiden ECB Mario Draghi berjanji untuk membeli obligasi sebesar 60 miliar euro setiap bulan hingga September tahun depan, sehingga mendorong lebih banyak uang yang beredar dan menghidupkan kembali inflasi.

Sementara cadangan emas di Rusia naik menjadi sekitar 38,8 juta ons sejak 1 Januari dari bulan sebelumnya sebanyak 38,2 juta.

Analis sumber daya di Fat Prophets David Lennox mengatakan bahwa naiknya harga emas karena stimulus ECB karena pasar sudah menyadari bahwa Eropa belum melakukannya yang terbaik selama dua tahun terakhir.

"Harga emas juga didukung spekulasi Federal Reserve AS yang akan menaikkan suku bunga tahun ini," kata seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (23/1/2015).

Para pembuat kebijakan AS akan bertemu pada 27-28 Januari untuk membahas tingkat suku bunga karena inflasi berada di bawah target 2% dan ekonomi menunjukkan perbaikan. Pada bulan lalu, The Fed mengatakan akan lebih bersabar dalam menaikkan suku bunga untuk kali pertama sejak 2006.

Emas di Comex untuk pengiriman Februari sedikit berubah menjadi USD1.299,50. Perak untuk pengiriman segera diperdagangkan menjadi USD18,3347 per ons dari sebelumnya USD18,3342.

Sementara palladium turun 0,6% menjadi USD771,25 per ons dan platinum turun 0,6% menjadi USD1.277,88 per ons.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1015 seconds (0.1#10.140)