Wall Street Menguat di Tengah Penantian Data Pekerjaan

Jum'at, 06 Maret 2015 - 08:54 WIB
Wall Street Menguat di Tengah Penantian Data Pekerjaan
Wall Street Menguat di Tengah Penantian Data Pekerjaan
A A A
NEW YORK - Indeks saham Wall Street pada perdagangan Kamis waktu setempat berakhir balik arah menguat di tengah minimnya transaksi karena investor menanti rilis data pekerjaan, besok.

Investor melihat rilis data pekerjaan tersebut sebagai salah satu indikator ekonomi yang paling penting menjelang pertemuan The Fed pada pertengahan Maret ini.

Rilis data pekerjaan tersebut diharapkan menjadi faktor yang dapat mempengaruhi waktu penaikan suku bunga oleh Federal Reserve (the Fed).

"Orang-orang mengantisipasi data besok. Itu menjadi alasan aksi tunggu hari ini," kata Presiden dan Kepala Investasi Heritage Capital Paul Schatz seperti dilansir dari Reuters, Jumat (6/3/2015).

Indeks S&P dan Dow membukukan kenaikan tertinggi dan Nasdaq melampaui level 5.000 pada awal pekan setelah kuatnya kinerja saham pada Februari, sehingga memberikan alasan tambahan bagi investor untuk mengambil jeda.

Sementara Managing Director Manajemen Portofolio di Direxion Funds Paul Brigandi mengatakan, sejumlah berita Eropa mendorong kenaikan pasar saham Amerika Serikat (AS) tapi klaim pengangguran yang lebih tinggi dari perkiraan sedikit membatasinya.

Klaim pengangguran naik menjadi 320 ribu pada pekan terakhir, di atas perkiraan 295 ribu. Angka mengecewakan ini datang setelah rilis data gaji swasta lebih lemah dari perkiraan yang dirilis pada Rabu dan menjelang laporan pekerjaan bulanan pada Jumat besok.

Laporan terpisah menunjukkan pesanan baru barang manufaktur AS secara tak terduga turun pada Januari untuk bulan keenam. Ini menjadi sinyal pelemahan di sektor manufaktur.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 38,82 poin atau 0,21% ke 18.135,72; indeks S&P 500 naik 2,51 poin atau 0,12% ke 2.101,04; dan indeks Nasdaq Composite bertambah 15,67 poin atau 0,32% ke 4.982,81.

Sekitar 5,7 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, di bawah rata-rata selama lima sesi perdagangan sebanyak 6,5 ​​miliar lembar saham.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4150 seconds (0.1#10.140)