Wall Street Mixed Saat Dow dan S&P 500 Jatuh Dibayangi Kasus Baru Covid-19

Sabtu, 20 Juni 2020 - 07:33 WIB
loading...
Wall Street Mixed Saat...
Wall Street berakhir mixed pada perdagangan, Jumat waktu setempat di tengah munculnya kasus baru infeksi corona pada beberapa negara. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Wall Street berakhir mixed pada perdagangan, Jumat waktu setempat di tengah munculnya kasus baru infeksi corona pada beberapa negara. Indeks S&P 500 berakhir lebih rendah setelah pergerakan fluktuatif, dimana gelombang kedua Covid-19 dan pengumuman Apple Inc menutup sebagian tokonya menjadi sentimen yang diantisipasi pelaku pasar.

S&P 500 pada akhirnya menetap di zona merah, bersama dengan Dow Jone. Sementara Nasdaq ditutup dengan nominal lebih tinggi. Sedangkan Apple Inc mengumumkan menutup sementara beberapa toko lagi di Florida, Arizona, South Carolina dan North Carolina, melihat lonjakan kasus baru infeksi corona dalam beberapa hari terakhir.

( )

Dow Jones Industrial Average turun 208,64 poin atau 0,8% menjadi 25.871,46. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 17,53 poin yang setara 0,56%, untuk bertengger di level 3.097,81 dan Komposit NASDAQ menambahkan tambahan sebesar 3,07 poin atau 0,03% di posisi 9.946,12.

Dari 11 sektor dalam indeks S&P 500, 10 di antaranya mengalami tekanan. Maskapai penerbangan, terkena hantaman sangat keras oleh terhentinya aktivitas ekonomi, turun tajam dengan indeks S&P 1500 Airline anjlok 4,2%.

Sementara itu kasus baru COVID-19 setidaknya muncul di enam negara bagian AS di tengah ekonomi yang terus dibuka kembali. China, di mana pandemi berasal juga melaporkan kasus baru.

Namun selama seminggu, S&P 500, Dow dan NASDAQ mencetak keuntungan dengan persentase yang solid. S&P 500 dan Dow masing-masing meningkat 8,5% dan 12,5% dan Komposit Nasdaq berdiri dengan tambahan 1,3% di bawah penutupan tertinggi dalam sesi terakhir yang dicapai pada 10 Juni. Volume perdagangan biasanya tidak terlalu besar pada hari Jumat, dimana sebagai investor telah memikirkan akhir pekan.

AMC Entertainment Holdings Inc, operator terbesar bioskop di dunia jatuh 2,0% setelah pengumuman bahwa mereka akan membuka kembali bioskop di sekitar 450 lokasi di Amerika Serikat pada bulan depan. Hal itu menimbulkan kekhawatiran munculnya kasus baru hingga bisa membuat lockdowns kembali diterapkan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Gentem Group Buka Cabang...
Gentem Group Buka Cabang Pertama di Jakarta, Fokus pada Lifelong Learning
Wall Street Naik Tipis...
Wall Street Naik Tipis di Tengah Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed
500 Orang Terkaya di...
500 Orang Terkaya di Dunia Kebakaran Jenggot Imbas Ambruknya Wall Street
Wall Street Berakhir...
Wall Street Berakhir Memerah Saat Nasdaq Anjlok 1% Dibebani Saham Teknologi
Wall Street Dibuka Rebound...
Wall Street Dibuka Rebound Usai Terhimpit Data Inflasi
Sikap Dovish The Fed...
Sikap Dovish The Fed Mendongkrak Wall Street ke Zona Hijau
Wall Street Loyo Usai...
Wall Street Loyo Usai Suku Bunga The Fed Ditahan Imbas Inflasi AS Masih Tinggi
Wall Street Berakhir...
Wall Street Berakhir Perkasa Ditopang Saham Tesla dan Apple
Wall Street Masih Berakhir...
Wall Street Masih Berakhir Melemah Usai The Fed Diragukan Pangkas Suku Bunga
Rekomendasi
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan...
Ini 7 Sekolah yang Dikecualikan dari Ketentuan SPMB 2025
Berita Terkini
Daya Beli Turun Saat...
Daya Beli Turun Saat Lebaran 2025, Mal Ramai Tapi Minim yang Belanja
48 menit yang lalu
Dasco Beri Bocoran Ada...
Dasco Beri Bocoran Ada Investor Asal Qatar Masuk Danantara
2 jam yang lalu
Pembangunan Perumahan...
Pembangunan Perumahan di RI Disebut Tak Sinkron dengan Layanan Transportasi
5 jam yang lalu
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
7 jam yang lalu
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
8 jam yang lalu
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
9 jam yang lalu
Infografis
5 Senjata Baru Rusia,...
5 Senjata Baru Rusia, Ada Drone Darat dan Robot Mirip Katak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved