Menperin Disambut Keajaiban Batu Marantale

Senin, 04 Mei 2015 - 14:41 WIB
Menperin Disambut Keajaiban Batu Marantale
Menperin Disambut Keajaiban Batu Marantale
A A A
PARIGI - Cerita soal produk batu aji asli Indonesia belum juga surut. Setelah sebelumnya banyak beredar kabar batu berharga hingga miliaran rupiah, kini muncul batu yang mendongkrak kekuatan fisik. Batu itu adalah batu marantale asal Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Ajaibnya batu yang banyak diolah menjadi batu cincin itu bukan sekadar mitos yang tanpa pembuktian. Tak tanggung-tanggung, salah satu menteri Kabinet Kerja, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengalaminya sendiri.

Awalnya, Bupati Parigi, Samsurizal Tombolotutu bertutur tentang batu marantale saat menyambut kunjungan kerja Menperin di rumah dinas Bupati, Senin (4/5/2015). Karena penasaran, segera digelar pembuktian.

Skenarionya, empat orang termasuk Menperin Saleh Husin termasuk Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng Abu Bakar Ahmadali mencoba mengangkat Bupati Samsurizal yang duduk dikursi. Pertama, mereka mengangkat dengan kedua jari telunjuk yang ditangkupkan, alias bukan dengan mememegang menggunakan kedua tangan. Keempatnya gagal. "Ini untuk membuktikan bahwa awalnya tidak bisa mengangkat," ujar Bupati.

Selanjutnya, langkah kedua, keempatnya membasuh tangan masing-masing dengan air yang merupakan rendaman batu marantale. Lama rendaman tidak lama, hanya 3-5 menit.

Setelah mengambil posisi persis langkah pertama, keempatnya siap mencoba lagi. Sang bupati pun terangkat hingga lebih tinggi dari kursi.

Saleh Husin yang asal pulau Rote, Nusa Tenggara Timur pun ternganga saking takjub. "Kalau yang ini, marantale ini bukan lagi mitos karena ada buktinya," ujarnya.

Bahkan, pada percobaan lainnya, wartawan asal Jakarta, salah satunya jurnalis perempuan dari surat kabar bisnis dan ekonomi mencoba hal yang sama dan berhasil.

Menurut Saleh Husin, kisah batu marantale parigi ini menambah khasanah perbatuan Tanah Air. "Di luar soal hal-hal yang di luar nalar, fenomena ini menambah daya tarik batu-batu aji di Indonesia," ujarnya.

Dia berharap, ke depan, masyarakat makin meminati dan bangga pada batu aji asli Indonesia. Demikian juga, para perajin terus meningkatkan kualitas batu untuk meningkatkan nilai tambah.

Saleh Husin berkunjung ke Parigi dalam rangka kunjungan kerja untuk mengembangkan industri kecil menengah di kawasan ini.

Samsurizal menuturkan, keunikan batu marantale ini baru mengemuka sekitar satu bulan belakangan. Batu ini banyak ditemukan di desa Marantale dan Uwelolu, Kecamatan Siniu. Harga batu mentah sebelum diolah terbilang terjangkau, sebongkah batu marantale sebesar kepalan tangan ditawarkan hanya Rp80-150 ribu.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6025 seconds (0.1#10.140)