Perusahaan China Jajaki Investasi Program 1 Juta Rumah
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah perusahaan dari China tengah menjajaki untuk berinvestasi dalam program 1 Juta Rumah yang dicanangkan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Perusahaan tersebut, yakni Beijing Set Force Technology Development Co Ltd dan China Railway Enggineering Design Institute Co. Ltd.
Mereka menilai program 1 Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu memiliki nilai investasi yang tinggi serta meningkatkan jalinan kerja sama antara Indonesia dan China di masa mendatang.
Perwakilan dari Beijing Set Force Technology Development Co Ltd Lei Guan Ling mengungkapkan, perusahaannya telah lama berkecimpung di sektor pembangunan perumahan di China. Selain itu, teknologi rumah dengan sistem panel yang dikembangkan perusahaannya diharapkan dapat membantu pemerintah Indonesia dalam rangka mempercepat program hunian tersebut.
"Perusahaan kami memiliki Panelized System Housing yang dapat mempercepat waktu pembangunan rumah dan teknologi tersebut telah digunakan oleh pemerintah China sejak 2011 dan telah berhasil membangun jutaan rumah bagi masyrakat China. Kami berharap ke depan bisa bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam program perumahan ini," ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Lebih lanjut dia menambahkan, pembangunan perumahan merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan oleh pemerintah bukan hanya di Indonesia saja tapi juga negara-negara lain di dunia untuk membantu masyarakatnya agar bisa hidup lebih layak huni.
Hal tersebut juga dilakukan oleh pemerintah China sebagai negara yang penduduknya banyak, dengan cara mendorong pembangunan perumahan dengan waktu pembangunan yang cepat dan harga rumah yang terjangkau bagi masyarakatnya.
Adanya program 1 Juta Rumah di Indonesia, imbuhnya, tentunya membutuhkan teknologi yang mampu mempercepat proses pembangunan sehingga waktu pembangunan dan tenaga kerja yang dibutuhkan lebih efektif.
Pihaknya juga mengklaim dengan Panelized System Housing yang telah lama dikembangkan dan dimanfaatkan oleh pemerintah China bisa menghemat waktu pembangunan sekitar 15–30%.
Penjajakan perusahaannya ke Indonesia ini merupakan tindak lanjut hasil kunjungan kerja yang dilakukan Presiden Jokowi ke China beberapa waktu lalu. Ke depan, pihaknya juga ingin melakukan paparan mengenai teknologi perumahan ini ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono serta Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin yang mengkoordinir program satu juta rumah tersebut.
Teknologi yang dikembangkan oleh Beijing Set Force Technology Development Co Ltd tidak hanya terbatas untuk rumah tapak saja, melainkan juga bisa digunakan untuk rumah susun juga.
"Di China kami bisa membangun tiga unit rumah ukuran 36 meter persegi dengan empat orang pekerja dalam waktu satu hari dengan sistem tersebut. Panel–panel dan tulang-tulang untuk pembangunan rumah semuanya sudah dibuat di pabrik dan dengan sistem knock down maka rumah tersebut lebih cepat dibangun dan tahan terhadap cuaca," terangnya.
Perusahaan tersebut, yakni Beijing Set Force Technology Development Co Ltd dan China Railway Enggineering Design Institute Co. Ltd.
Mereka menilai program 1 Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu memiliki nilai investasi yang tinggi serta meningkatkan jalinan kerja sama antara Indonesia dan China di masa mendatang.
Perwakilan dari Beijing Set Force Technology Development Co Ltd Lei Guan Ling mengungkapkan, perusahaannya telah lama berkecimpung di sektor pembangunan perumahan di China. Selain itu, teknologi rumah dengan sistem panel yang dikembangkan perusahaannya diharapkan dapat membantu pemerintah Indonesia dalam rangka mempercepat program hunian tersebut.
"Perusahaan kami memiliki Panelized System Housing yang dapat mempercepat waktu pembangunan rumah dan teknologi tersebut telah digunakan oleh pemerintah China sejak 2011 dan telah berhasil membangun jutaan rumah bagi masyrakat China. Kami berharap ke depan bisa bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam program perumahan ini," ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Lebih lanjut dia menambahkan, pembangunan perumahan merupakan salah satu program yang harus dilaksanakan oleh pemerintah bukan hanya di Indonesia saja tapi juga negara-negara lain di dunia untuk membantu masyarakatnya agar bisa hidup lebih layak huni.
Hal tersebut juga dilakukan oleh pemerintah China sebagai negara yang penduduknya banyak, dengan cara mendorong pembangunan perumahan dengan waktu pembangunan yang cepat dan harga rumah yang terjangkau bagi masyarakatnya.
Adanya program 1 Juta Rumah di Indonesia, imbuhnya, tentunya membutuhkan teknologi yang mampu mempercepat proses pembangunan sehingga waktu pembangunan dan tenaga kerja yang dibutuhkan lebih efektif.
Pihaknya juga mengklaim dengan Panelized System Housing yang telah lama dikembangkan dan dimanfaatkan oleh pemerintah China bisa menghemat waktu pembangunan sekitar 15–30%.
Penjajakan perusahaannya ke Indonesia ini merupakan tindak lanjut hasil kunjungan kerja yang dilakukan Presiden Jokowi ke China beberapa waktu lalu. Ke depan, pihaknya juga ingin melakukan paparan mengenai teknologi perumahan ini ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono serta Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin yang mengkoordinir program satu juta rumah tersebut.
Teknologi yang dikembangkan oleh Beijing Set Force Technology Development Co Ltd tidak hanya terbatas untuk rumah tapak saja, melainkan juga bisa digunakan untuk rumah susun juga.
"Di China kami bisa membangun tiga unit rumah ukuran 36 meter persegi dengan empat orang pekerja dalam waktu satu hari dengan sistem tersebut. Panel–panel dan tulang-tulang untuk pembangunan rumah semuanya sudah dibuat di pabrik dan dengan sistem knock down maka rumah tersebut lebih cepat dibangun dan tahan terhadap cuaca," terangnya.
(rna)