Premi Bisnis Baru Manulife Rp3,2 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife (Manulife Indonesia) hingga akhir 2014 mencatat perolehan premi bisnis baru sebesar Rp3,2 triliun atau tumbuh 15% dari perolehan 2013 sebesar Rp2,8 triliun.
Penyumbang terbesar pemasukan premi bisnis baru adalah Dana Penisun Lembaga Keuangan (DPLK) dengan kontribusi sebesar 29%, disusul partnership business sebesar 28%.
"Untuk DPLK sendiri pada 2014 telah berhasil mengantongi aset sebesar Rp8,3 triliun," kata Chief Executive Officer & President Director Manulife Indonesia Chris Bendl saat konferensi pers paparan kinerja keuangan 2014 di Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Dia melanjutkan, untuk total premi dan deposit juga berhasil tumbuh 10,5% menjadi Rp16,3 triliun dari Rp14,8 triliun di akhir 2013.
Sementara total kalim dan manfaat bruto tumbuh sebesar 37% dari Rp4,2 triliun menjadi Rp5,7 triliun. Selain itu, Manulife Indonesia juga berhasil mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,4 triliun.
Perolehan laba bersih ini, kata Chris, didukung oleh kemampuan perseroan dalam menerapkan manajemen risiko dengan hati-hari, efisien biaya yang efektif dan investasi yang tetap.
"Di tengah-tengah perlambatan ekonomi, kami tetap mencatat imbal hasil investasi yang sehat. Kami optimistis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan optimistis terhadap setiap indikator kinerja keuangan kami untuk tumbuh positif," jelasnya.
Penyumbang terbesar pemasukan premi bisnis baru adalah Dana Penisun Lembaga Keuangan (DPLK) dengan kontribusi sebesar 29%, disusul partnership business sebesar 28%.
"Untuk DPLK sendiri pada 2014 telah berhasil mengantongi aset sebesar Rp8,3 triliun," kata Chief Executive Officer & President Director Manulife Indonesia Chris Bendl saat konferensi pers paparan kinerja keuangan 2014 di Jakarta, Selasa (12/5/2015).
Dia melanjutkan, untuk total premi dan deposit juga berhasil tumbuh 10,5% menjadi Rp16,3 triliun dari Rp14,8 triliun di akhir 2013.
Sementara total kalim dan manfaat bruto tumbuh sebesar 37% dari Rp4,2 triliun menjadi Rp5,7 triliun. Selain itu, Manulife Indonesia juga berhasil mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp1,4 triliun.
Perolehan laba bersih ini, kata Chris, didukung oleh kemampuan perseroan dalam menerapkan manajemen risiko dengan hati-hari, efisien biaya yang efektif dan investasi yang tetap.
"Di tengah-tengah perlambatan ekonomi, kami tetap mencatat imbal hasil investasi yang sehat. Kami optimistis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia dan optimistis terhadap setiap indikator kinerja keuangan kami untuk tumbuh positif," jelasnya.
(izz)