Soal Pertalite, Pertamina Masih Butuh Waktu
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menjelaskan, perseroan masih butuh waktu untuk pengadaan bahan bakar minyak (BBM) baru jenis pertalite.
Dia mengatakan, perseroan saat ini masih dalam pengkajian. Menurutnya, sebelum dipasarkan, pertalite tidak hanya uji laboratorium tapi juga uji lapangan dan sebagainya. Selanjutnya mengurus perizinan.
"Tentu saja yang terakhir kita butuh waktu sosialisasi termasuk kepada stakeholders dan yang lain pada parlemen, pemerintah," ujarnya di Gedung ESDM, Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Dia menuturkan, pemerintah melihat bahwa pertalite adalah energi yang akan disalurkan kepada masyarakat luas, sehingga memikiki dampak terhadap keekonomian nasional.
"Lalu kalau semua sudah dilakukan, baru kita sampaikan kepada masyarakat," jelas Dwi.
Sekadar mengingatkan, Pertamina sebelumnya membatalkan peluncuran pertalite pada bulan ini karena masih banyak yang perlu dipersiapkan sebelum BBM baru ini dapat dikonsumsi masyarakat.
Sementara terkait harga pertalite, dia menjelaskan, jika dilihat dari sisi cost of production berada di antara harga premium dan pertamax.
Dwi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir karena tidak ada pergantian jenis bahan bakar.
"Ini hanya pilihan saja. Nanti kita harapkan masyarakat tidak khawatir, tidak ada ganti premium. Di Amerika Serikat (AS) saja ada semua RON, 87, 88, 89 ada. Ini pilihannya yang menjadi lebih banyak," pungkasnya.
Dia mengatakan, perseroan saat ini masih dalam pengkajian. Menurutnya, sebelum dipasarkan, pertalite tidak hanya uji laboratorium tapi juga uji lapangan dan sebagainya. Selanjutnya mengurus perizinan.
"Tentu saja yang terakhir kita butuh waktu sosialisasi termasuk kepada stakeholders dan yang lain pada parlemen, pemerintah," ujarnya di Gedung ESDM, Jakarta, Rabu (13/5/2015).
Dia menuturkan, pemerintah melihat bahwa pertalite adalah energi yang akan disalurkan kepada masyarakat luas, sehingga memikiki dampak terhadap keekonomian nasional.
"Lalu kalau semua sudah dilakukan, baru kita sampaikan kepada masyarakat," jelas Dwi.
Sekadar mengingatkan, Pertamina sebelumnya membatalkan peluncuran pertalite pada bulan ini karena masih banyak yang perlu dipersiapkan sebelum BBM baru ini dapat dikonsumsi masyarakat.
Sementara terkait harga pertalite, dia menjelaskan, jika dilihat dari sisi cost of production berada di antara harga premium dan pertamax.
Dwi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir karena tidak ada pergantian jenis bahan bakar.
"Ini hanya pilihan saja. Nanti kita harapkan masyarakat tidak khawatir, tidak ada ganti premium. Di Amerika Serikat (AS) saja ada semua RON, 87, 88, 89 ada. Ini pilihannya yang menjadi lebih banyak," pungkasnya.
(rna)