Pengguna Elpiji 12 Kg mulai Beralih ke Gas Melon
A
A
A
KARANGANYAR - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Surakarta, Jawa Tengah mencatat ada peralihan penggunan elpiji 12 kg ke tabung 3 kg alias gas melon di masyarakat Karanganyar. Hal ini sebagai dampak dari harga gas elpiji ukuran 12 kg yang terus naik.
Ketua Hiswana Migas Surakarta, Suwardi Hartono Putro, menyebutkan jumlah konsumen elpiji 3 kg di Kabupaten Karanganyar setiap hari terus mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan jumlah pengguna gas bersubsidi tersebut karena lebih murah.
Sejak Januari hingga April 2015, setidaknya 40% masyarakat beralih dari tabung besar ke tabung ukuran kecil. Prediksinya jumlah itu akan terus bertambah, mengingat harga gas untuk ukuran besar terus naik.
“Jumlahnya cukup besar masyarakat yang beralih ke tabung itu, dan ini membuat permintaan gas ukuran kecil menjadi semakin banyak,” terangnya, Rabu (13/5/2015).
Menurut Suwardi, akibat peralihan itu permintaan elpiji 3 kg meningkat tajam. Bahkan pada Selasa-Rabu pihaknya melakukan operasi pasar di sejumlah wilayah Karanganyar. Di antaranya Jungke, Wonolopo, Ngringo, Ngijo dan Mojogedang. Menurutnya, operasi pasar itu dilakukan untuk menjamin ketersediaan elpiji 3 kg di masyarakat.
Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Wijaya, menyebutkan peralihan penggunaan dari tabung 12 kg ke ukuran 3 kg tidak hanya terjadi di Karanganyar, tapi juga terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Peralihan tersebut secara otomatis permintaan gas melon itu terus meningkat setiap hari. Guna mengantisipasi kelangkaan, pihaknya mengaku telah mengajukan kenaikan kuota gas bersubsidi tersebut.
Menurutnya, kuota awal untuk Kabupaten Karangayar sebesar 22.451 tabung dan untuk 2015 kuota untuk Kabupaten Karanganyar naik menjadi 23.791 tabung.
Rohadi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sekitar 1,5% kuota cadangan untuk menyambut datangnya Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. “Kita sudah siapkan cadangan untuk menyambut datangnya Ramadan dan Idul Fitri. Semoga kuotanya nanti mencukupi,” tandasnya.
Ketua Hiswana Migas Surakarta, Suwardi Hartono Putro, menyebutkan jumlah konsumen elpiji 3 kg di Kabupaten Karanganyar setiap hari terus mengalami kenaikan. Menurutnya, kenaikan jumlah pengguna gas bersubsidi tersebut karena lebih murah.
Sejak Januari hingga April 2015, setidaknya 40% masyarakat beralih dari tabung besar ke tabung ukuran kecil. Prediksinya jumlah itu akan terus bertambah, mengingat harga gas untuk ukuran besar terus naik.
“Jumlahnya cukup besar masyarakat yang beralih ke tabung itu, dan ini membuat permintaan gas ukuran kecil menjadi semakin banyak,” terangnya, Rabu (13/5/2015).
Menurut Suwardi, akibat peralihan itu permintaan elpiji 3 kg meningkat tajam. Bahkan pada Selasa-Rabu pihaknya melakukan operasi pasar di sejumlah wilayah Karanganyar. Di antaranya Jungke, Wonolopo, Ngringo, Ngijo dan Mojogedang. Menurutnya, operasi pasar itu dilakukan untuk menjamin ketersediaan elpiji 3 kg di masyarakat.
Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Wijaya, menyebutkan peralihan penggunaan dari tabung 12 kg ke ukuran 3 kg tidak hanya terjadi di Karanganyar, tapi juga terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Peralihan tersebut secara otomatis permintaan gas melon itu terus meningkat setiap hari. Guna mengantisipasi kelangkaan, pihaknya mengaku telah mengajukan kenaikan kuota gas bersubsidi tersebut.
Menurutnya, kuota awal untuk Kabupaten Karangayar sebesar 22.451 tabung dan untuk 2015 kuota untuk Kabupaten Karanganyar naik menjadi 23.791 tabung.
Rohadi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sekitar 1,5% kuota cadangan untuk menyambut datangnya Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. “Kita sudah siapkan cadangan untuk menyambut datangnya Ramadan dan Idul Fitri. Semoga kuotanya nanti mencukupi,” tandasnya.
(dmd)