Menko Perekonomian Beda Era Kenang Jusuf Anwar

Jum'at, 15 Mei 2015 - 20:10 WIB
Menko Perekonomian Beda Era Kenang Jusuf Anwar
Menko Perekonomian Beda Era Kenang Jusuf Anwar
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Bersatu Jilid II Hatta Rajasa menyampaikan ungkapan duka cita yang mendalam kepada almarhum Jusuf Anwar, Menteri Keuangan era Kabinet Bersatu Jilid I.

Hatta mengaku pernah bekerja sama dengan almarhum Jusuf Anwar pada periode 2004-2005 bertepatan dengan bencana besar tsunami di Aceh.

"Saya turut berduka cita. Beliau orang yang sangat baik, berdedikasi tinggi sekali. Saya ingat pada waktu itu kita sama-sama bekerja keras untuk membangun Aceh (pasca tsunami) seperti sedia kala. Kebetulan kala itu, saya menteri perhubungan, jadi itu pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya," ujar Hatta kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Dia mengakui, meski tak memiliki kedekatan sangat dekat dengan almarhum Jusuf Anwar, namun dia mengaku, sosok Jusuf adalah pribadi yang patut diteladani.

"Beliau tegas, beliau integritasnya sangat bagus sekali," ungkap Hatta.

Hal serupa dikatakan Menko Perekonomian saat ini, Sofyan Djalil. Sofyan mengaku merasa sangat kehilangan karena dia dan almarhum adalah kawan baik.

"Pertama dia adalah kawan baik saya, orang yang saya hormati. Saya turut berduka cita. Kedua, Jusuf Anwar seorang birokrat yang karirnya sangat cemerlang. Jarang sekali orang Indonesia karirnya seperti beliau, mulai dari pejabat Kemenkeu yang paling kecil sampai jadi menkeu," ujar Sofyan.

Tidak berhenti sampai di sana, Sofyan mengenang, setelah menjadi menkeu, almarhum Jusuf Anwar menjadi duta besar di Jepang, yang merupakan salah satu negara besar.

"Setelah jadi dubes, jadi profesor. Itu adalah pengalaman panjang dan beliau share dengan mahasiswa di Universitas Padjajaran. Jadi saya pikir, ini sebuah contoh role model bagi kita yang ditinggalkan," katanya.

Selain itu, Sofyan menyanjung almarhum sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan berharap meninggalnya beliau khusnul khotimah.

"Mudah-mudahan khusnul khotimah karena beliau menerapkan prinsip hidup dalam kesehariannya. Orangnya sangat easy going, dan berteman dengan siapa saja. Jika bertemu orang, beliau sangat rendah hati dan saya merasa sangat kehilangan," tutupnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6086 seconds (0.1#10.140)