Rupiah Melemah, Kalbe Farma Kerek Harga Obat
A
A
A
JAKARTA - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) pada kuartal I tahun ini menaikan harga produk kesehatan.
Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai penyesuaian melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
"Mayoritas bahan kita impor, sehingga waktu di kuartal I yang bisa dinaikan harganya hanya di area produk kesehatan, yang obat resep tidak ada kenaikan, produk nutrisi tidak ada," ujarnya di Jakarta, Senin (18/5/2015).
Dia menyampaikan, perseroan menaikan harga pada divisi produk tersebut sekitar 3%-4%.
"(Yang naik) hanya beberapa produk yang ada di area produk kesehatan, ada obat bebas (umum), minuman kesehatan, minuman energi, bisa kita naikan harga 3%-4%," jelas dia.
Ke depannya, perseroan akan terus menunggu kondisi dan situasi di pasar untuk melakukan perhitungan (kalkulasi) harga lebih lanjut. Pasalnya, daya beli masyarakat saat ini juga melemah.
"Walaupun harga naik, tidak terlalu besar. Sambil menunggu kondisi situasi bagaimana dalam jangka pendek dan kita kalkulasi," pungkasnya.
(Baca: Kabe Farma Siapkan Dana Hedging dari Kas Internal}
Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai penyesuaian melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
"Mayoritas bahan kita impor, sehingga waktu di kuartal I yang bisa dinaikan harganya hanya di area produk kesehatan, yang obat resep tidak ada kenaikan, produk nutrisi tidak ada," ujarnya di Jakarta, Senin (18/5/2015).
Dia menyampaikan, perseroan menaikan harga pada divisi produk tersebut sekitar 3%-4%.
"(Yang naik) hanya beberapa produk yang ada di area produk kesehatan, ada obat bebas (umum), minuman kesehatan, minuman energi, bisa kita naikan harga 3%-4%," jelas dia.
Ke depannya, perseroan akan terus menunggu kondisi dan situasi di pasar untuk melakukan perhitungan (kalkulasi) harga lebih lanjut. Pasalnya, daya beli masyarakat saat ini juga melemah.
"Walaupun harga naik, tidak terlalu besar. Sambil menunggu kondisi situasi bagaimana dalam jangka pendek dan kita kalkulasi," pungkasnya.
(Baca: Kabe Farma Siapkan Dana Hedging dari Kas Internal}
(rna)