Radana Finance Bidik Pembiayaan Rp2 Triliun

Kamis, 21 Mei 2015 - 09:26 WIB
Radana Finance Bidik...
Radana Finance Bidik Pembiayaan Rp2 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) hingga akhir tahun ini membidik pembiayaan baru sebesar Rp2,04 triliun atau naik 20% dibandingkan perolehan akhir tahun lalu sebesar Rp1,7 triliun.

Presiden Direktur Radana Finance Evy Indahwaty mengatakan, meski industri automotif diproyeksi melambat pada tahun ini, perseroan optimistis bisa mencapai target pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 20% hingga Desember 2015. ”Pertumbuhan industri automotif memang lebih lambat, tapi kita optimistis akan membaik dengan pertumbuhan pembiayaan 20%, momen kenaikan BBM hanya sesaat atau sekitar 3-4 bulan,” kata Evy dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Selasa (19/5).

Hingga akhir tahun lalu Radana Finance mencatat pertumbuhan nilai pembiayaan baru 34,28% dari Rp1,27 triliun pada 2013 menjadi Rp1,7 triliun pada 2014. Perusahaan juga tetap menjaga kualitas aset dengan non-performing loan (NPL) sebesar 1,31% atau lebih baik dari tahun sebelumnya sebesar 1,7%. Dengan demikian, perseroan berambisi memperoleh pembiayaan baru sebesar Rp2,04 triliun hingga akhir tahun ini atau tumbuh 20% dari capaian sampai Desember 2014 sebesar Rp1,7 triliun.

Lebih lanjut dia menyampaikan, Radana Finance terus menekan NPL hingga di bawah 2% sepanjang tahun ini. ”Industri automotif masih menarik dan bagus, perseroan tengah menjajaki aturan perluasan usaha oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) yaitu kredit multiguna. Saat ini dalam kajian yang mendalam, jaminannya bisa apa saja termasuk motor, mobil dan rumah,” ungkap Evy. Direktur Keuangan Radana Finance Dody Rachmat menjelaskan, untuk menggenjot total pembiayaan baru sebesar Rp2,04 triliun hingga akhir tahun, perseroan membutuhkan dana sebesar Rp2 triliun. Dana tersebut, sekitar 75%, berasal dari dukungan kredit perbankan.

”Untuk pembiayaan baru, kami telah dibantu oleh 17 bank termasuk bank BUMN, BUMD, swasta dan asing. Kami juga telah menerbitkan MTN pada Februari 2015 sebesar Rp50 miliar, untuk obligasi masih melihat kondisi market ,” kata Dody.

Heru febrianto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0314 seconds (0.1#10.140)