DPR: Pembubaran Petral Sia-sia jika Harga BBM Tak Turun
A
A
A
JAKARTA - Komisi VII DPR RI menyatakan, langkah pemerintah membubarkan anak usaha PT Pertamina (Persero), Pertamina Energy Trading Limited (Petral) sia-sia jika tidak dibarengi turunnya harga BBM (bahan bakar minyak).
Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengungkapkan, sejak awal rencana pembubaran Petral agar biaya pengadaan minyak menjadi lebih murah. Sebab, dari berbagai temuan termasuk dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) disebutkan telah terjadi inefisiensi dalam pengadaan minyak lewat Petral.
"Kalau ada inefisiensi di Petral, kan mengakibatkan biaya pengadaan tinggi. Sekarang Petral dibubarkan, berarti harapan rakyat kalau dibubarkan itu berarti biaya pengadaannya turun. Kalau biaya pengadaannya turun, BBM harganya turun," jelasnya di JCC, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Sebab itu, jika dengan dibubarkannya Petral harga BBM tidak turun maka percuma. Langkah pemerintah membubarkan Petral tidak patut diapresiasi, jika hanya sebatas membubarkan.
"Kan tujuannya itu supaya biaya pengadaan BBM itu murah, supaya bensin atau BBM yang dijual ke rakyat itu rendah. Itu saja. Sekarang ya jangan dulu ditepuk tanganin dong, kalau berkat dibubarkannya Petral maka harga BBM turun itu baru kita tepuk tangan," tegasnya.
Mantan Kepala BP Migas ini menambahkan, masyarakat tidak terlalu menghiraukan mengenai mafia migas yang ada di Petral. Paling penting bagi rakyat adalah gebrakan baru berkat dibubarkannya Petral, yaitu harga BBM turun.
"Itu jelas dirasakan (harga BBM turun). Tetapi kalau dengan dibubarkan, enggak ada dampaknya terhadap harga BBM, terhadap biaya pengadaan BBM, jadi buat apa. Artinya kan ada tujuan," tandas Kardaya.
Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengungkapkan, sejak awal rencana pembubaran Petral agar biaya pengadaan minyak menjadi lebih murah. Sebab, dari berbagai temuan termasuk dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) disebutkan telah terjadi inefisiensi dalam pengadaan minyak lewat Petral.
"Kalau ada inefisiensi di Petral, kan mengakibatkan biaya pengadaan tinggi. Sekarang Petral dibubarkan, berarti harapan rakyat kalau dibubarkan itu berarti biaya pengadaannya turun. Kalau biaya pengadaannya turun, BBM harganya turun," jelasnya di JCC, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Sebab itu, jika dengan dibubarkannya Petral harga BBM tidak turun maka percuma. Langkah pemerintah membubarkan Petral tidak patut diapresiasi, jika hanya sebatas membubarkan.
"Kan tujuannya itu supaya biaya pengadaan BBM itu murah, supaya bensin atau BBM yang dijual ke rakyat itu rendah. Itu saja. Sekarang ya jangan dulu ditepuk tanganin dong, kalau berkat dibubarkannya Petral maka harga BBM turun itu baru kita tepuk tangan," tegasnya.
Mantan Kepala BP Migas ini menambahkan, masyarakat tidak terlalu menghiraukan mengenai mafia migas yang ada di Petral. Paling penting bagi rakyat adalah gebrakan baru berkat dibubarkannya Petral, yaitu harga BBM turun.
"Itu jelas dirasakan (harga BBM turun). Tetapi kalau dengan dibubarkan, enggak ada dampaknya terhadap harga BBM, terhadap biaya pengadaan BBM, jadi buat apa. Artinya kan ada tujuan," tandas Kardaya.
(izz)