Fee Based Income BRI Tiga Bulan Tumbuh 41,6%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) selama tiga bulan pertama 2015 mencatatkan kinerja fee based income (FBI) sebesar Rp1,7 triliun atau meningkat 41,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan tersebut disumbang dari bisnis remitansi mencapai Rp20 miliar atau tumbuh 42,8% dari kuartal I/2014.
Corporate Secretary BRI Budi Satria mengatakan, jumlah transaksi remitansi yang menggunakan BRIFast Remittance mencapai 1,1 juta transaksi atau tumbuh 42,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan kenaikan nominal transaksi menjadi Rp160,2 triliun, naik 50% dari tahun sebelumnya sebesar Rp107,1 triliun.
"Sebagai salah satu penyumbang perolehan FBI, BRI berupaya meningkatkan kinerja bisnis remittance yang tahun ini dipatok meningkat sebesar 25%," kata Budi dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Dia melanjutkan, nominal transaksi BRIfast Remittance sebesar Rp160,2 triliun, terdiri dari transaksi outgoing (dari dalam ke luar negeri) sebesar Rp86,8 triliun, sedangkan transaksi incoming (dari luar ke dalam negeri) sebesar Rp73,4 triliun.
Menurut dia, pencapaian tersebut didukung oleh pengembangan berkelanjutan dari sistem aplikasi BRIfast Remittance dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah dan counterpart kerja sama.
BRIfast Remittance juga mengakomodasi layanan pengiriman uang credit to account (kiriman masuk rekening) dan cash pick up (kiriman diambil secara tunai).
Dengan jaringan 46 counterpart kerja sama BRI di seluruh dunia serta dukungan lebih dari 10.400 unit kerja BRI yang real time online tersebar di seluruh Indonesia, BRI dapat memberikan kemudahan, keamanan, serta kecepatan pengiriman uang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah.
"Saat ini, market share BRI di sektor remittance secara nasional mencapai 19%, dan diharapkan di akhir tahun nanti bisa menjadi 20%," ujarnya.
Adapun transaksi remitansi BRI mayoritas berasal dari negara Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Korea Selatan.
Peningkatan tersebut disumbang dari bisnis remitansi mencapai Rp20 miliar atau tumbuh 42,8% dari kuartal I/2014.
Corporate Secretary BRI Budi Satria mengatakan, jumlah transaksi remitansi yang menggunakan BRIFast Remittance mencapai 1,1 juta transaksi atau tumbuh 42,9% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dengan kenaikan nominal transaksi menjadi Rp160,2 triliun, naik 50% dari tahun sebelumnya sebesar Rp107,1 triliun.
"Sebagai salah satu penyumbang perolehan FBI, BRI berupaya meningkatkan kinerja bisnis remittance yang tahun ini dipatok meningkat sebesar 25%," kata Budi dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (22/5/2015).
Dia melanjutkan, nominal transaksi BRIfast Remittance sebesar Rp160,2 triliun, terdiri dari transaksi outgoing (dari dalam ke luar negeri) sebesar Rp86,8 triliun, sedangkan transaksi incoming (dari luar ke dalam negeri) sebesar Rp73,4 triliun.
Menurut dia, pencapaian tersebut didukung oleh pengembangan berkelanjutan dari sistem aplikasi BRIfast Remittance dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah dan counterpart kerja sama.
BRIfast Remittance juga mengakomodasi layanan pengiriman uang credit to account (kiriman masuk rekening) dan cash pick up (kiriman diambil secara tunai).
Dengan jaringan 46 counterpart kerja sama BRI di seluruh dunia serta dukungan lebih dari 10.400 unit kerja BRI yang real time online tersebar di seluruh Indonesia, BRI dapat memberikan kemudahan, keamanan, serta kecepatan pengiriman uang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan nasabah.
"Saat ini, market share BRI di sektor remittance secara nasional mencapai 19%, dan diharapkan di akhir tahun nanti bisa menjadi 20%," ujarnya.
Adapun transaksi remitansi BRI mayoritas berasal dari negara Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Korea Selatan.
(rna)