Pemerintah Kembangkan Bandara dan Pelabuhan di Belitung
A
A
A
Pemerintah akan meningkatkan sarana dan prasarana infrastruktur di Kabupaten Belitung, dengan mengembangkan Bandara kelas 1, H AS Hananjoedin dan pelabuhan kapal pesiar. Ini dilakukan untuk mendukung potensi daerah dan mendongkrak wisata bahari Belitung.
Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengatakan, perkembangan bandara di Negeri Laskar Pelangi tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun.
"Tapi masih harus terus dikembangkan. Kalau fisik kekerasan tanah di runway bandara ini rata-rata sudah sama dengan bandara lain. Landasan bisa mendaratkan Airbus A-320. Cuma runway harus ditambah, sekarang baru 2.260 meter seharusnya sudah 2.500 meter. Sehingga pendaratan pesawat bisa sempurna," kata dia, dalam Lokakarya Transportasi bersama wartawan di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka-Belitung, Jumat (22/5/2015).
Dia menambahkan, dibutuhkan perpanjangan runway mencapai 275 meter hingga sesuai dengan standar bandara kelas 1 yakni 2.500 meter. "Tahun ini diusahakan perpanjangan runway dengan anggaran APBN senilai Rp18 miliar. Tapi sepertinya baru bisa dilakukan perpanjangan 100 meter sebab terkendala lahan," imbuhnya.
Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan, Belitung sangat berpotensi sebagai destinasi wisata bahari. Selain akses bandara, dibutuhkan juga akses dermaga dalam rangka potensi tersebut.
"Dengan anggaran yang ada pemerintah kabupaten juga akan membangun dermaga khusus kapal pesiar atau marina. Jadi marina itu rencananya akan dibangun di Tanjung Kelayang dalam rangka mendongkrak potensi wisata Belitung," jelas Sahani.
Menurutnya, pembangunan marina akan dilakukan oleh Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung hanya akan menyiapkan masterplan pembangunan.
"Ini dari Kemenko Maritim dan kita ingin yacht (kapal pesiar) dunia yang ikut sail Indonesia bisa mengunjungi Tanjung Kelayang. Tahun ini semoga dibangun karena kita sekarang sedang lengkapi dokumen," harapnya.
Kementerian Koordinator Maritim telah menyiapkan anggaran sekitar Rp6 miliar, dan Pemerintah Kabupaten Belitung ditugasi membuat master plan. "Kita hanya ditugasi membuat perencanaannya saja, termasuk analisis dampak linkungannya," ucap Sahani.
Sebagai destinasi wisata, Belitung diharapkan bisa menggenjot pendapatan daerah di sektor pariwisata. Saat ini, wisata Belitung mayoritas masih dikunjungi masyarakat dalam negeri atau 70% wisatawan lokal serta sisanya dari luar dengan jumlah wisatawan rata-rata mencapai 200 ribu wisatawan per tahun.
Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mengatakan, perkembangan bandara di Negeri Laskar Pelangi tersebut semakin meningkat dari tahun ke tahun.
"Tapi masih harus terus dikembangkan. Kalau fisik kekerasan tanah di runway bandara ini rata-rata sudah sama dengan bandara lain. Landasan bisa mendaratkan Airbus A-320. Cuma runway harus ditambah, sekarang baru 2.260 meter seharusnya sudah 2.500 meter. Sehingga pendaratan pesawat bisa sempurna," kata dia, dalam Lokakarya Transportasi bersama wartawan di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka-Belitung, Jumat (22/5/2015).
Dia menambahkan, dibutuhkan perpanjangan runway mencapai 275 meter hingga sesuai dengan standar bandara kelas 1 yakni 2.500 meter. "Tahun ini diusahakan perpanjangan runway dengan anggaran APBN senilai Rp18 miliar. Tapi sepertinya baru bisa dilakukan perpanjangan 100 meter sebab terkendala lahan," imbuhnya.
Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan, Belitung sangat berpotensi sebagai destinasi wisata bahari. Selain akses bandara, dibutuhkan juga akses dermaga dalam rangka potensi tersebut.
"Dengan anggaran yang ada pemerintah kabupaten juga akan membangun dermaga khusus kapal pesiar atau marina. Jadi marina itu rencananya akan dibangun di Tanjung Kelayang dalam rangka mendongkrak potensi wisata Belitung," jelas Sahani.
Menurutnya, pembangunan marina akan dilakukan oleh Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung hanya akan menyiapkan masterplan pembangunan.
"Ini dari Kemenko Maritim dan kita ingin yacht (kapal pesiar) dunia yang ikut sail Indonesia bisa mengunjungi Tanjung Kelayang. Tahun ini semoga dibangun karena kita sekarang sedang lengkapi dokumen," harapnya.
Kementerian Koordinator Maritim telah menyiapkan anggaran sekitar Rp6 miliar, dan Pemerintah Kabupaten Belitung ditugasi membuat master plan. "Kita hanya ditugasi membuat perencanaannya saja, termasuk analisis dampak linkungannya," ucap Sahani.
Sebagai destinasi wisata, Belitung diharapkan bisa menggenjot pendapatan daerah di sektor pariwisata. Saat ini, wisata Belitung mayoritas masih dikunjungi masyarakat dalam negeri atau 70% wisatawan lokal serta sisanya dari luar dengan jumlah wisatawan rata-rata mencapai 200 ribu wisatawan per tahun.
(izz)