IKEA Nilai Pasar Indonesia Menggiurkan
A
A
A
JAKARTA - IKEA, perusahaan ritel furnitur asal Swedia menilai pasar Indonesia sangat menggiurkan. Hal ini melihat pertumbuhan ekonomi masyarakat di Tanah Air yang terus tumbuh.
Country Government Relation Manager IKEA, Tony Mampuk mengungkapkan, sebelum hadir di Tanah Air IKEA dikenal masyarakat Indonesia di luar negeri. Meski mereka rata-rata berasal dari kelas A dan B, namun IKEA tidak ingin menempatkan diri sebagai pasar eksklusif.
"Kita menyajikan produk-produk dan konsep furniture yang berkualitas. Produk kami tidak hanya ditujukan untuk kelas tertentu, tapi semua lapisan. Kita lihat pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia terus naik, dari kelas bawah menjadi kelas menangah dan dari kelas menengah menjadi kelas A, ini begitu menggiurkan bagi pelaku bisnis ritel," ujar Tony dalam kunjungannya ke redaksi Koran Sindo dan Sindonews di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (22/5/2015).
Dia menuturkan, jumlah pengunjung IKEA telah mencapai 1,75 juta orang sejak ritel ini beroperasi pada Oktober 2014 di kawasan Alam Sutera, Tangerang. Rata-rata pengunjung 8.000 orang per hari, bahkan pernah mencapai 20.000 orang. “Jumlah pengunjung kami sudah sekitar 1,75 juta orang. Ini 7 bulan sejak toko dibuka pada 15 Oktober 2014,” kata Tony.
Dia optimistis jumlah pengunjung IKEA akan terus naik seiring pasar ritel Indonesia yang terus berkembang. Untuk persaingan dengan ritel lain yang sudah lama hadir, seperti Informa, ACE Hardware, Mitra 10, bagi mereka bukan menjadi permasalahan. "Kita punya produk yang berbeda, dan segmentasi kita luas. Jadi, mengenai kompetisi tidak menjadi masalah, karena masing-masing punya hal berbeda," terangnya.
Ritel IKEA di Indonesia merupakan divisi PT Hero Supermarket Tbk (HERO) yang juga mengoperasikan jaringan hipermarket Giant dan supermarket Hero. IKEA menyediakan 8.162 ragam produk di pusat perbelanjaan yang berkonsep one stop shopping. Produk yang mereka tawarkan, meliputi children furniture, children toy soft, tekstil, rotan, natural fibre, flat furniture, dan ceramic tableware.
Country Government Relation Manager IKEA, Tony Mampuk mengungkapkan, sebelum hadir di Tanah Air IKEA dikenal masyarakat Indonesia di luar negeri. Meski mereka rata-rata berasal dari kelas A dan B, namun IKEA tidak ingin menempatkan diri sebagai pasar eksklusif.
"Kita menyajikan produk-produk dan konsep furniture yang berkualitas. Produk kami tidak hanya ditujukan untuk kelas tertentu, tapi semua lapisan. Kita lihat pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia terus naik, dari kelas bawah menjadi kelas menangah dan dari kelas menengah menjadi kelas A, ini begitu menggiurkan bagi pelaku bisnis ritel," ujar Tony dalam kunjungannya ke redaksi Koran Sindo dan Sindonews di Auditorium Gedung Sindo, Jakarta, Rabu (22/5/2015).
Dia menuturkan, jumlah pengunjung IKEA telah mencapai 1,75 juta orang sejak ritel ini beroperasi pada Oktober 2014 di kawasan Alam Sutera, Tangerang. Rata-rata pengunjung 8.000 orang per hari, bahkan pernah mencapai 20.000 orang. “Jumlah pengunjung kami sudah sekitar 1,75 juta orang. Ini 7 bulan sejak toko dibuka pada 15 Oktober 2014,” kata Tony.
Dia optimistis jumlah pengunjung IKEA akan terus naik seiring pasar ritel Indonesia yang terus berkembang. Untuk persaingan dengan ritel lain yang sudah lama hadir, seperti Informa, ACE Hardware, Mitra 10, bagi mereka bukan menjadi permasalahan. "Kita punya produk yang berbeda, dan segmentasi kita luas. Jadi, mengenai kompetisi tidak menjadi masalah, karena masing-masing punya hal berbeda," terangnya.
Ritel IKEA di Indonesia merupakan divisi PT Hero Supermarket Tbk (HERO) yang juga mengoperasikan jaringan hipermarket Giant dan supermarket Hero. IKEA menyediakan 8.162 ragam produk di pusat perbelanjaan yang berkonsep one stop shopping. Produk yang mereka tawarkan, meliputi children furniture, children toy soft, tekstil, rotan, natural fibre, flat furniture, dan ceramic tableware.
(dmd)