Pertamina Kelola Tiga Blok Baru
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memberikan pengelolaan tiga blok minyak dan gas bumi konvensional dan nonkonvensional kepada PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero).
Dua blok migas konvensional terletak di lepas pantai Jawa Barat yaitu Blok Abar dan Blok Anggursi dan satu blok nonkonvensional Sakakemang di Sumatera Selatan. Di Blok Abar dan Anggursi yang merupakan wilayah kerja lepas pantai (offshore ), PHE bertindak sebagai operator dengan saham partisipasi (participating interest /PI) sebesar 100%.
Untuk Blok Sakakemang, PHE bermitra dengan Bukit Energy Resources Sakakemang Deep Pte Ltd yang bertindak sebagai operator dengan porsi saham masing- masing 50%. ”Kami bangga mendapat kepercayaan pemerintah untuk mengelola blok-blok migas tersebut. Ini akan memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk membuktikan kemampuan dan kapasitasnya mengelola blok di lepas pantai yang sangat menantang,” kata Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam di Jakarta kemarin.
Di samping itu, Pertamina dan perusahaan migas asal Belanda Shell juga menandatangani kontrak bagi hasil dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) untuk blok migas lepas pantai di wilayah Indonesia Timur, tepatnya di Pulau Moa Selatan, Provinsi Maluku.
Wakil Presiden Eksplorasi bagian Asia dan Australia Royal Dutch Shell Graeme Smith mengatakan, kerja sama ini menandai kembalinya Shell sebagai operator industri hulu migas di Indonesia sejak 2011 melalui proyek Floating LNG Abadi yang dioperasikan oleh Inpex. ”Kami senang dapat kembali dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi di daerah lepas pantai IndonesiaTimur,” katadia.
Menurut Smith, kerja sama ini merupakan kesempatan menarik untuk menerapkan kemampuan teknologi terkini yang dimiliki Shell di laut dalam selama tiga dekade terakhir. ”Shell akan menggunakan teknologi terdepan dalam eksplorasi laut dalam, termasuk alatalat canggih untuk memperoleh, mengolah, dan menafsirkan data geofisika seismik dan lainnya,” kata dia.
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja Pudja mengatakan, dari keseluruhan rencana kegiatan eksplorasi, terdapat komitmen investasi sebesar USD168,81 juta. Itu terdiri atas estimasi rencana kegiatan eksplorasi 12 blok migas senilai USD155,81 juta dan bonus tanda tangan yang akan diterima negara USD13 juta.
Nanang wijayanto
Dua blok migas konvensional terletak di lepas pantai Jawa Barat yaitu Blok Abar dan Blok Anggursi dan satu blok nonkonvensional Sakakemang di Sumatera Selatan. Di Blok Abar dan Anggursi yang merupakan wilayah kerja lepas pantai (offshore ), PHE bertindak sebagai operator dengan saham partisipasi (participating interest /PI) sebesar 100%.
Untuk Blok Sakakemang, PHE bermitra dengan Bukit Energy Resources Sakakemang Deep Pte Ltd yang bertindak sebagai operator dengan porsi saham masing- masing 50%. ”Kami bangga mendapat kepercayaan pemerintah untuk mengelola blok-blok migas tersebut. Ini akan memberikan kesempatan kepada Pertamina untuk membuktikan kemampuan dan kapasitasnya mengelola blok di lepas pantai yang sangat menantang,” kata Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam di Jakarta kemarin.
Di samping itu, Pertamina dan perusahaan migas asal Belanda Shell juga menandatangani kontrak bagi hasil dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) untuk blok migas lepas pantai di wilayah Indonesia Timur, tepatnya di Pulau Moa Selatan, Provinsi Maluku.
Wakil Presiden Eksplorasi bagian Asia dan Australia Royal Dutch Shell Graeme Smith mengatakan, kerja sama ini menandai kembalinya Shell sebagai operator industri hulu migas di Indonesia sejak 2011 melalui proyek Floating LNG Abadi yang dioperasikan oleh Inpex. ”Kami senang dapat kembali dan bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melakukan eksplorasi di daerah lepas pantai IndonesiaTimur,” katadia.
Menurut Smith, kerja sama ini merupakan kesempatan menarik untuk menerapkan kemampuan teknologi terkini yang dimiliki Shell di laut dalam selama tiga dekade terakhir. ”Shell akan menggunakan teknologi terdepan dalam eksplorasi laut dalam, termasuk alatalat canggih untuk memperoleh, mengolah, dan menafsirkan data geofisika seismik dan lainnya,” kata dia.
Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja Pudja mengatakan, dari keseluruhan rencana kegiatan eksplorasi, terdapat komitmen investasi sebesar USD168,81 juta. Itu terdiri atas estimasi rencana kegiatan eksplorasi 12 blok migas senilai USD155,81 juta dan bonus tanda tangan yang akan diterima negara USD13 juta.
Nanang wijayanto
(ftr)