Harga Bawang Merah Naik Drastis
A
A
A
KULONPROGO - Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kulonprogo melonjak. Dalam sepekan terakhir, harga bawang naik menjadi Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kg dari sebelumnya hanya Rp20 ribu sampai Rp25 ribu per kg.
"Naiknya itu sedikit-sedikit, tetapi setiap kenaikan langsung naik," jelas Pareng, salah seorang pedagang di Pasar Dekso, Kalibawang, Selasa (26/5/2015).
Menurutnya, bawang merah yang dia jual dibeli dari pedagang asal Muntilan. Setiap hari pasaran, akan datang pedagang ini datang dan menawarkan kepada para pedagang di pasar Dekso.
Pedagang yang lain, Kasih mengaku akibat kenaikan harga jual berdampak terhadap omzet pendapatan. Jika sebelumnya dia mampu menjual hingga 50 kg dalam satu hari, kini dia hanya bisa menjual maksimal 20 kg. "Yang beli juga berkurang biasa satu kg sekarang hanya setengah atau seperempat," ujarnya.
Dia tidak tahu pasti penyebab kenaikan harga bawang ini, namun akan ikut menaikkan harga jual ketika harga kulakan naik. Namun, Kasih yakin tidak lepas dari pengarus cuaca dan kebijakan impor.
Sebab, bawang merah yang besar dari luar negeri. Sedangkan bawang lokal dari Brebes atau Bantul. "Di Kulonprogo juga ada di Srikayangan, tetapi tidak banyak," tandasnya.
Seorang pembeli, Sarni mengaku harus irit agar anggaran belanja tidak merugi. Jika sekali memask meggunakan enam atau tujuh bawang, kini hanya empat atau lima. Dia juga harus membeli lebih sedikit. "Harganya mahal, jadi pakainya juga dikurangi," ujar warga Muntilan ini.
"Naiknya itu sedikit-sedikit, tetapi setiap kenaikan langsung naik," jelas Pareng, salah seorang pedagang di Pasar Dekso, Kalibawang, Selasa (26/5/2015).
Menurutnya, bawang merah yang dia jual dibeli dari pedagang asal Muntilan. Setiap hari pasaran, akan datang pedagang ini datang dan menawarkan kepada para pedagang di pasar Dekso.
Pedagang yang lain, Kasih mengaku akibat kenaikan harga jual berdampak terhadap omzet pendapatan. Jika sebelumnya dia mampu menjual hingga 50 kg dalam satu hari, kini dia hanya bisa menjual maksimal 20 kg. "Yang beli juga berkurang biasa satu kg sekarang hanya setengah atau seperempat," ujarnya.
Dia tidak tahu pasti penyebab kenaikan harga bawang ini, namun akan ikut menaikkan harga jual ketika harga kulakan naik. Namun, Kasih yakin tidak lepas dari pengarus cuaca dan kebijakan impor.
Sebab, bawang merah yang besar dari luar negeri. Sedangkan bawang lokal dari Brebes atau Bantul. "Di Kulonprogo juga ada di Srikayangan, tetapi tidak banyak," tandasnya.
Seorang pembeli, Sarni mengaku harus irit agar anggaran belanja tidak merugi. Jika sekali memask meggunakan enam atau tujuh bawang, kini hanya empat atau lima. Dia juga harus membeli lebih sedikit. "Harganya mahal, jadi pakainya juga dikurangi," ujar warga Muntilan ini.
(izz)