Kenaikan Suku Bunga Dapat Guncang Ekonomi

Kamis, 28 Mei 2015 - 11:34 WIB
Kenaikan Suku Bunga Dapat Guncang Ekonomi
Kenaikan Suku Bunga Dapat Guncang Ekonomi
A A A
TEL AVIV - Saat Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/ Fed) menaikkan suku bunga untuk pertama kali dalam hampir satu dekade, langkah tersebut dapat berdampak pada ekonomi global dan menciptakan guncangan pasar keuangan.

”Dalam menormalisasi kebijakannya, saat kapan melonggarkan kebijakan, Federal Reserve akan memperhitungkan bagaimana langkahnya berdampak pada ekonomi global,” kata Vice Chairman Fed Stanley Fischer saat berada di Israel kemarin, dikutip kantor berita Reuters . ”Menaikkan suku bunga dapat memicu guncangan lebih lanjut, tapi perkiraan terbaik saya ialah normalisasi kebijakan kami harus dapat dikelola untuk ekonomi negara berkembang.”

Chair Fed Janet Yellen pekan lalu mengisyaratkan, bank sentral AS sesuai rencana untuk menaikkan suku bunga tahun ini meskipun data ekonomi kuartal I/2015 lemah sehingga beberapa analis yakin Fed akan memperpanjang masa sebelum memulai siklus pengetatan sejak 2004-2006. Fischer tidak memberikan waktu pasti untuk menaikkan suku bunga dalam pernyataannya.

Meski demikian, suku bunga yang lebih tinggi akan segera diterapkan. ”Pasar tidak perlu terkejut oleh waktu atau proses normalisasi,” ujarnya.Dia menekankan bahwa Fed tidak akan menaikkan suku bunga hingga pasar tenaga kerja terus membaik dan para pembuat kebijakan yakin inflasi mencapai target Fed sebesar 2%.

Meski demikian, komunikasi dapat menjadi hal yang rumit dan saat Fed menerapkan kebijakan pengetatan, para pembuat kebijakan menghadapi luapan aliran pasar keuangan baik di dalam dan luar negeri. ”Beberapa negara paling rentan di dunia mungkin menemukan jalan normalisasi itu cukup berat,” ungkap Fischer, mantan gubernur Bank Sentral Israel.

Demi melancarkan proses normalisasi, menurut Fischer, Fed akan mengomunikasikan pendapatnya mengenai ekonomi dan tujuan kebijakannya sejelas mungkin. Jika pertumbuhan ekonomi luar negeri lebih lambat dibandingkan proyeksi, Fed dapat menaikkan suku bunga lebih lambat dibandingkan lainnya.

”Kami bekerja untuk memastikan lembaga keuangan kami dan partisipan pasar lainnya siap untuk normalisasi kebijakan moneter dan kembali ke tingkat suku bunga lebih tinggi di dunia. Ini sama pentingnya agar individu, bisnis, dan institusi di penjuru dunia melakukan hal yang sama,” papar Fischer.

Sebelumnya dilaporkan, Chair Fed Janet Yellen memperkirakan bank sentral mulai menaikkan suku bunga pada tahun ini. Menurut dia, menunda kenaikan suku bungaberisikobagi perekonomian. Meski demikian, Yellen juga menekankan bahwa ekonomi masih menunjukkan kondisi yang lemah, dengan pasar tenaga kerja kurang mencerminkan tingkat pengangguran 5,4%.

Komentar itu muncul dua hari setelah beberapa menit dewan kebijakan Fed menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lemah dalam beberapa bulan terakhir tidak membuat bank sentral memproyeksikan kenaikan suku bunga sebelum Juli, meskipun ada perkiraan kenaikan dilakukan pada pertengahan tahun ini. Yellen memperkirakan ekonomi akan kembali menguat setelah lemah pada kuartal I/2015.

Dia menyebut, penyebab melemahnya ekonomi itu adalah cuaca ekstrem dan konflik buruh di sejumlah pelabuh-an Pantai Barat. Meski demikian, semua keputusan menaikkan suku bunga harus berdasarkan data pertumbuhan yang jelas.

Syarifudin
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5874 seconds (0.1#10.140)