Anak Usaha ABM Investama Raih Kontrak Baru Rp5 T
A
A
A
JAKARTA - PT Cipta Kridatama (CK), anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengungkapkan, bahwa perusahaan kembali berhasil meraih kontrak baru jasa pertambangan batu bara senilai USD396 juta atau sekitar RpRp5,14 triliun (kurs (Rp13.000/USD).
Hal tersebut hasil dari kerjasama CK dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), anak perusahaan PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) yang akan berlaku selama lima tahun hingga 2020.
Penandatanganan kontrak kerja sama kedua perusahaan telah dilakukan oleh Presiden Direktur Cipta Kridatama Irfan Setiaputra dan Direktur Utama Adimitra Baratama Nusantara Hamid Awaludin.
Irfan mengatakan, CK optimis kontrak-kontrak baru yang telah diperoleh akan mampu menjaga bisnis perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Kami percaya bahwa potensi bisnis batu bara nasional masih sangat positif. Kontrak jangka panjang dengan ABN sangat penting bagi CK untuk menjamin pertumbuhan dan memperkuat fundamental bisnis perusahaan di masa yang akan datang," jelas dia dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Sesuai kesepakatan, CK akan memberikan layanan jasa pertambangan seperti pengupasan lahan (overbourden removal) dan penyewaan alat berat di lokasi tambang ABN di wilayah Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Selama periode kontrak, CK ditargetkan mampu melakukan produksi pengupasan lapisan pucuk tanah dan penutup tanah sebanyak 263 juta bcm.
Kontrak baru CK dengan ABN ini akan semakin memperkuat portopolio bisnis perusahaan di sektor jasa pertambangan. Sebelumnya, CK telah mengantongi kontrak baru jasa pertambangan batu bara sekitar USD58,8 juta dari PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP).
Di luar bisnis batu bara, CK juga berhasil meraih kontrak jasa pertambangan bijih besi senilai USD187 juta dari PT Adidaya Tangguh, salah satu perusahaan Salim Group.
Sementara, Hamid Awaludin menyatakan, perusahaannya percaya bahwa CK sebagai pemain utama di bisnis jasa pertambangan batu bara nasional, akan mampu memenuhi target produksi yang telah ditetapkan.
"Karena itu ABN berkeyakinan bahwa kerja sama dengan CK dapat meningkatkan value perusahaan melalui produksi batu bara yang optimal," katanya.
Direktur Strategis ABM Investama Yovie Priadi menjelaskan, kontrak jangka panjang dari ABN bukti eksistensi CK sebagai kontraktor pertambangan yang didukung fundamental kuat.
"Kami sangat bersyukur bahwa kepercayaan pelaku usaha tambang terhadap CK sangat kuat. Ini menunjukkan standar layanan dan kinerja CK mampu memberikan nilai tambah yang optimal bagi para partner bisnis kami," pungkasnya Yovie.
Baca berita terkait ABM Investama
Hal tersebut hasil dari kerjasama CK dengan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN), anak perusahaan PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) yang akan berlaku selama lima tahun hingga 2020.
Penandatanganan kontrak kerja sama kedua perusahaan telah dilakukan oleh Presiden Direktur Cipta Kridatama Irfan Setiaputra dan Direktur Utama Adimitra Baratama Nusantara Hamid Awaludin.
Irfan mengatakan, CK optimis kontrak-kontrak baru yang telah diperoleh akan mampu menjaga bisnis perusahaan dapat tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Kami percaya bahwa potensi bisnis batu bara nasional masih sangat positif. Kontrak jangka panjang dengan ABN sangat penting bagi CK untuk menjamin pertumbuhan dan memperkuat fundamental bisnis perusahaan di masa yang akan datang," jelas dia dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Sesuai kesepakatan, CK akan memberikan layanan jasa pertambangan seperti pengupasan lahan (overbourden removal) dan penyewaan alat berat di lokasi tambang ABN di wilayah Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Selama periode kontrak, CK ditargetkan mampu melakukan produksi pengupasan lapisan pucuk tanah dan penutup tanah sebanyak 263 juta bcm.
Kontrak baru CK dengan ABN ini akan semakin memperkuat portopolio bisnis perusahaan di sektor jasa pertambangan. Sebelumnya, CK telah mengantongi kontrak baru jasa pertambangan batu bara sekitar USD58,8 juta dari PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP).
Di luar bisnis batu bara, CK juga berhasil meraih kontrak jasa pertambangan bijih besi senilai USD187 juta dari PT Adidaya Tangguh, salah satu perusahaan Salim Group.
Sementara, Hamid Awaludin menyatakan, perusahaannya percaya bahwa CK sebagai pemain utama di bisnis jasa pertambangan batu bara nasional, akan mampu memenuhi target produksi yang telah ditetapkan.
"Karena itu ABN berkeyakinan bahwa kerja sama dengan CK dapat meningkatkan value perusahaan melalui produksi batu bara yang optimal," katanya.
Direktur Strategis ABM Investama Yovie Priadi menjelaskan, kontrak jangka panjang dari ABN bukti eksistensi CK sebagai kontraktor pertambangan yang didukung fundamental kuat.
"Kami sangat bersyukur bahwa kepercayaan pelaku usaha tambang terhadap CK sangat kuat. Ini menunjukkan standar layanan dan kinerja CK mampu memberikan nilai tambah yang optimal bagi para partner bisnis kami," pungkasnya Yovie.
Baca berita terkait ABM Investama
(izz)