Harga Sayuran di Pasar Kramat Jati Mulai Naik
Selasa, 09 Juni 2015 - 11:55 WIB
Harga Sayuran di Pasar Kramat Jati Mulai Naik
A
A
A
JAKARTA - Harga sejumlah sayuran di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur menjelang Ramadan mengalami kenaikan maksimal Rp2.000 per kilogram (kg).
Salah satu pedagang sayur-sayuran di pasar Induk Kramat Jati, Wawan (30) mengungkapkan, kenaikan tertinggi dialami cabai, yakni naik Rp5.000 per kg.
"Biasanya yang naik cabai. Itu naik banyak. Kalau yang lain ada kenaikan tapi sedikit maksimal Rp2.000. Kalau sekarang yang pasokannya lagi sedikit itu cabai. Itu bisa lebih mahal," katanya saat ditemui Sindonews di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Dia menuturkan, untuk buncis kualitas super menjadi Rp8.000 per kg, naik Rp1.000. Terong ungu menjadi Rp6.000 per kg dari sebelumnya Rp5.000 dan sawi putih Rp2.000 per kg.
Wawan mengaku, sayuran segarnya diambil langsung atau dikirim dari petani di Jawa Barat. Sehingga ketika tiba di pasar, kualitasnya masih terjaga dengan baik.
"Biasanya ngambil atau dikirim langsung dari Bandung, Cianjur dan Lembang," ujarnya.
Menurutnya, menjelang Ramadan biasanya harga sayur mengalami kenaikan, kemudian pertengahan Ramadan mengalami penurunan dan menjelang Lebaran kembali naik. "Itu sudah trennya. Tapi permintaan hingga saat ini masih standar menjelang puasa," pungkas Wawan.
Salah satu pedagang sayur-sayuran di pasar Induk Kramat Jati, Wawan (30) mengungkapkan, kenaikan tertinggi dialami cabai, yakni naik Rp5.000 per kg.
"Biasanya yang naik cabai. Itu naik banyak. Kalau yang lain ada kenaikan tapi sedikit maksimal Rp2.000. Kalau sekarang yang pasokannya lagi sedikit itu cabai. Itu bisa lebih mahal," katanya saat ditemui Sindonews di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (9/6/2015).
Dia menuturkan, untuk buncis kualitas super menjadi Rp8.000 per kg, naik Rp1.000. Terong ungu menjadi Rp6.000 per kg dari sebelumnya Rp5.000 dan sawi putih Rp2.000 per kg.
Wawan mengaku, sayuran segarnya diambil langsung atau dikirim dari petani di Jawa Barat. Sehingga ketika tiba di pasar, kualitasnya masih terjaga dengan baik.
"Biasanya ngambil atau dikirim langsung dari Bandung, Cianjur dan Lembang," ujarnya.
Menurutnya, menjelang Ramadan biasanya harga sayur mengalami kenaikan, kemudian pertengahan Ramadan mengalami penurunan dan menjelang Lebaran kembali naik. "Itu sudah trennya. Tapi permintaan hingga saat ini masih standar menjelang puasa," pungkas Wawan.
(izz)
