Sektor Pariwisata Ditargetkan Jadi Penghasil Devisa Utama

Rabu, 10 Juni 2015 - 08:22 WIB
Sektor Pariwisata Ditargetkan...
Sektor Pariwisata Ditargetkan Jadi Penghasil Devisa Utama
A A A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan, pada 2019 sektor pariwisata dapat menjadi penghasil devisa utama bagi negara.

Pemerintah juga menargetkan pariwisata Indonesia berada di posisi 30 besar di tingkat global. Dengan target tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperhitungkan bahwa pada 2019 sektor pariwisata akan memberikan kontribusi pada perekonomian nasional sebesar 15% serta menyerap sebanyak 13 juta tenaga kerja, dengan perolehan devisa sebesar Rp275 triliun.

Devisa tersebut antara lain diperoleh dari kedatangan wisatawan mancanegara yang ditargetkan mencapai 20 juta orang, serta wisatawan Nusantara sebanyak 275 juta pergerakan. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, saat ini sektor pariwisata berada di urutan keempat penghasil devisa terbesar setelah minyak dan gas (migas), batu bara, dan minyak sawit. Padahal, di negara tetangga seperti Malaysia, sektor pariwisata sudah menjadi penyumbang devisa nomor satu, begitu pula di Dubai, di mana posisi pariwisata adalah nomor dua setelah jasa layanan keuangan.

”Untuk mencapai sasaran tersebut, perbaikan daya saing mutlak dilakukan,” ujarnya di sela-sela jumpa pers terkait penyelenggaraan Festival Danau Sentani2015diJakartakemarin. Sebagai catatan, laporan World Economic Forum (Travel and Tourism Competitiveness Report) 2015 menempatkan Indonesia pada peringkat 50 dunia, naik 20 peringkat dari dua tahun sebelumnya.

Menpar menjelaskan, naiknya peringkat daya saing disebabkan membaiknya sejumlah indikator seperti infrastruktur pariwisata, serta masalah kesehatan dan higienitas lingkungan yang selama ini menjadi kelemahan Indonesia. Kenaikan indeks juga terjadi pada masalah harga dan prioritas kebijakan bidang pariwisata.

”Indeks daya saing harga pariwisata kita naik dari peringkat sembilan menjadi peringkat tiga, begitu pula indeks infrastruktur seperti air transport infrastructure berada di peringkat 39 dari posisi 54, sedangkan index cultural resources and business travel meningkat dari posisi 38 menjadi 25,” ujarnya.

Menpar menegaskan, potensi pariwisata berupa alam, budaya, dan buatan manusia terus dikembangkan untuk memperkuat daya saing pariwisata di tingkat global. Menurut dia, kekuatan pariwisata pada daya tarik keindahan alam sebesar 60%, keanekaragaman budaya sebesar 35%, dan fasilitas pariwisata yang dikembangkan sebesar 5% dan terus meningkat. Ketua Komisi X DPR Teuku Rieki mengatakan, potensi dan daya saing pariwisata Indonesia sangat tinggi sehingga akan mampu menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara.

”Saya berharap agar diciptakan keselarasan dan sinergisitas antara program Kemenpar dengan Dinas Pariwisata di daerah agar akselerasi bisa cepat dicapai,” ujarnya baru-baru ini.

Inda susanti
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0787 seconds (0.1#10.140)