BEST Alokasikan Belanja Modal Rp824,6 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) pada tahun ini mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD62 juta atau setara Rp824,6 miliar (Rp13.300/USD).
Direktur BEST Erick Wihardja mengatakan, dana tersebut akan digunakan perseroan untuk pembangunan gedung perhotelan, gudang dan perkantoran di kawasan industri.
"Capex untuk pembangunan hotel dan office sekitar USD20 juta, sementara untuk warehouse joint venture USD14 juta-USD15 juta, sedangkan factoring building tahap II sekitar USD6 juta-USD7 juta serta infrastruktur dan sarana lainnya USD20 juta," kata Erick dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dengan demikian, perseroan mengganggarkan USD60 juta-USD62 juta untuk belanja modal pada tahun ini. Dana yang berasal dari sindikasi dan kas internal tersebut akan digunakan untuk pembangunan standard factory building serta hotel dan perkantoran di kawasan industri perseroan.
Pembangunan hotel dan perkantoran diperkirakan membutuhkan biaya USD20 juta, di luar harga tanah. Selain itu, sekitar USD14 juta-USD15 juta akan digunakan untuk proyek gudang logisitik tahap pertama.
"Sumber dana loan dari sindikasi perbankan yang sudah signed pada kuartal I/2015, sementara stand by loan dari perbankan tersebut mencapai USD130 juta," paparnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan hotel 200 kamar tersebut akan dimulai groundbreaking pada pekan depan dan selesai semester II/2016. Sementara gedung perkantoran dengan luas total 6.000 meter persegi di kawasan industri, diharapkan selesai akhir 2016.
(Baca: BEST Pangkas Target Penjualan dan Pendapatan)
Direktur BEST Erick Wihardja mengatakan, dana tersebut akan digunakan perseroan untuk pembangunan gedung perhotelan, gudang dan perkantoran di kawasan industri.
"Capex untuk pembangunan hotel dan office sekitar USD20 juta, sementara untuk warehouse joint venture USD14 juta-USD15 juta, sedangkan factoring building tahap II sekitar USD6 juta-USD7 juta serta infrastruktur dan sarana lainnya USD20 juta," kata Erick dalam paparan publik perseroan di Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Dengan demikian, perseroan mengganggarkan USD60 juta-USD62 juta untuk belanja modal pada tahun ini. Dana yang berasal dari sindikasi dan kas internal tersebut akan digunakan untuk pembangunan standard factory building serta hotel dan perkantoran di kawasan industri perseroan.
Pembangunan hotel dan perkantoran diperkirakan membutuhkan biaya USD20 juta, di luar harga tanah. Selain itu, sekitar USD14 juta-USD15 juta akan digunakan untuk proyek gudang logisitik tahap pertama.
"Sumber dana loan dari sindikasi perbankan yang sudah signed pada kuartal I/2015, sementara stand by loan dari perbankan tersebut mencapai USD130 juta," paparnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pembangunan hotel 200 kamar tersebut akan dimulai groundbreaking pada pekan depan dan selesai semester II/2016. Sementara gedung perkantoran dengan luas total 6.000 meter persegi di kawasan industri, diharapkan selesai akhir 2016.
(Baca: BEST Pangkas Target Penjualan dan Pendapatan)
(rna)