PALM Siapkan Rp200 Miliar Bangun Dua Pabrik
A
A
A
JAKARTA - PT Provident Agro Tbk (PALM) mengalokasikan dana sebesar Rp200 miliar untuk pembangunan dua pabrik kelapa sawit (PKS) di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) dan Kalimantan Barat (Kalbar).
Direktur Keuangan PALM Davin Antonio Ridwan menjelaskan, saat ini perseroan telah memiliki tiga pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi mencapai 105 ton per jam.
Beroperasinya dua PKS ini diharapkan masing-masing pabrik bisa memproduksi 45 ton per jam. Sehingga total produksi kelapa sawit menjadi 195 ton per jam.
"Anggaran pembangunan dua pabrik kelapa sawit tersebut mencapai Rp200 miliar, kami harapkan bisa beroperasi akhir tahun ini atau paling lambat tahun depan," kata Davin dalam paparan publik perseroan di Manhattan Hotel, Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, sepanjang tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp480 miliar. Sebagian besar capex memang akan digunakan untuk pembangunan dua PKS di Sumsel dan Kalbar.
"Total capex tahun ini sekitar Rp480 miliar. Selain pembangunan PKS, sisa capex akan digunakan untuk modal pembangunan dan infrastruktur kegiatan tandan buah segar," paparnya.
Sementara, terkait sumber pendanaan capex, kata Davin, emiten perkebunan ini memperolehnya dari pinjaman perbankan. Sisanya berasal dari dana operasional perusahaan. Total pinjaman bank untuk capex mencapai Rp200 miliar.
"Hingga semester I/2015 kami berharap serapan capex sudah mencapai 50% atau Rp240 miliar. Karena kami menargetkan di kuartal III PKS di Kalbar sudah mulai beroperasi," pungkas Davin.
Direktur Keuangan PALM Davin Antonio Ridwan menjelaskan, saat ini perseroan telah memiliki tiga pabrik kelapa sawit dengan kapasitas produksi mencapai 105 ton per jam.
Beroperasinya dua PKS ini diharapkan masing-masing pabrik bisa memproduksi 45 ton per jam. Sehingga total produksi kelapa sawit menjadi 195 ton per jam.
"Anggaran pembangunan dua pabrik kelapa sawit tersebut mencapai Rp200 miliar, kami harapkan bisa beroperasi akhir tahun ini atau paling lambat tahun depan," kata Davin dalam paparan publik perseroan di Manhattan Hotel, Jakarta, Kamis (11/6/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, sepanjang tahun ini perseroan mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp480 miliar. Sebagian besar capex memang akan digunakan untuk pembangunan dua PKS di Sumsel dan Kalbar.
"Total capex tahun ini sekitar Rp480 miliar. Selain pembangunan PKS, sisa capex akan digunakan untuk modal pembangunan dan infrastruktur kegiatan tandan buah segar," paparnya.
Sementara, terkait sumber pendanaan capex, kata Davin, emiten perkebunan ini memperolehnya dari pinjaman perbankan. Sisanya berasal dari dana operasional perusahaan. Total pinjaman bank untuk capex mencapai Rp200 miliar.
"Hingga semester I/2015 kami berharap serapan capex sudah mencapai 50% atau Rp240 miliar. Karena kami menargetkan di kuartal III PKS di Kalbar sudah mulai beroperasi," pungkas Davin.
(izz)