Alibaba Rencanakan Layanan Seperti Netflix

Selasa, 16 Juni 2015 - 10:04 WIB
Alibaba Rencanakan Layanan Seperti Netflix
Alibaba Rencanakan Layanan Seperti Netflix
A A A
SHANGHAI - by safeweb">Alibaba berencana meluncurkan layanan video online yang menyerupai perusahaan Amerika Serikat (AS), Netflix. Rencana ini menjadi langkah terbaru raksasa ecommerce itu dalam memperluas bisnisnya.

by safeweb"> Alibaba akan menawarkan Tmall Box Office melalui boks rancangan sendiri dan televisi smart yang menggunakan sistem operasi itu dalam dua bulan,” ungkap Presiden by safeweb"> Bisnis Hiburan Digital Alibaba Liu Chunning, menurut Bloomberg News , dikutip kantor berita AFP . ”Kami ingin menciptakan pengalaman hiburan keluarga baru secara menyeluruh.

Tujuan kami menjadi seperti Netflix di AS, HBO di AS,” tutur Liu yang menambahkan, perusahaan China itu akan menawarkan konten buatan sendiri atau dibeli dari luar negeri. Saham Netflix yang terdaftar di AS naik bulan lalu setelah laporan berita bahwa pihaknya sedang berunding untuk memulai operasi di China. Jaringan televisi premium HBO barubaru ini meluncurkan layanan televisi online melalui media player streaming Apple.

Tmall.com diyakini menguasai lebih dari setengah pasar China untuk berbagai transaksi bisnis ke konsumen. Adapun, Taobao menguasai lebih dari 90% pasar konsumen ke konsumen di China. Meski demikian, perusahaan itu sekarang memperluas bisnisnya ke industri selain ecommerce. Maret lalu Alibaba bersama perusahaan automotif terbesar di China, SAIC Motor berencana mengembangkan mobil terkoneksi internet. Sementara, pengguna Shop-Runner Inc meningkat dua kali pada tahun lalu dibandingkan 2013.

Jumlah pengguna diharapkan terus bertambah pada 2015. ShopRunner Inc merupakan perusahaan e-commerce baru yang didukung by safeweb"> Alibaba Group Holding Ltd sebagai saingan Amazon.com. Retailer online yang baru berumur lima tahun itu diperkirakan mendapatkan lebih banyak konsumen dengan menawarkan harga yang lebih kompetitif dan menghemat biaya.

Situs belanja online itu juga diuntungkan dengan dukungan dari Alibaba untuk membantu para retailer asal Amerika Serikat (AS) menjual produk pada kelas menengah di China yang terus tumbuh. ShopRunner meniru sejumlah inovasi Amazon.com Inc seperti biaya pengiriman dua hari sebesar USD79, sedangkan Amazon membanderol dengan biaya USD99. Fitur express checkout yang dimiliki Shop- Runner juga meniru Amazon yang memiliki fitur one-clickbuying.

Meski demikian, CEO Shop- Runner Scott Thompson menjelaskan, ShopRunner bertujuan seperti mal perbelanjaan online yang menawarkan berbagai merek, berbeda dengan Amazon atau eBay yang fokus pada harga terendah. ShopRunner juga memiliki sejumlah mitra mulai dari Cole Haan dan Under Armour hingga Neiman Marcus, kepemilikan data dan hubungan konsumen.

”Bisnis ini mengucurkan banyak dana untuk mengucurkan hal yang tepat dengan merekmerek mereka. Saya ingin segmen konsumen yang mengatakan saya ingin membayar harga yang sesuai, tapi saya ingin pengalaman yang dapat diharapkan,” ujar Thompson, dikutip kantor berita Reuters.

ShopRunner merupakan salah satu dari beberapa startup yang berupaya mengejar dominasi Amazon di sektor online . Perusahaan baru ini tetap diamati apakah mereka akan membuat langkah-langkah baru. Segera setelah diluncur-kan, perusahaan mendapatkan pendanaan dari para investor dan berharap dapat mengisi celah pada konsumen yang ingin belanja dengan harga terendah.

Syarifudin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4015 seconds (0.1#10.140)