Bank Mandiri Hibahkan Alat Penyuling Air Bersih
A
A
A
JAKARTA - Bank Mandiri menyerahkan bantuan alat penyuling air untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari di 30 desa di Kecamatan Bangkalis, Riau.
Penyerahan bantuan senilai Rp690 juta tersebut dilakukan oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar kepada perwakilan warga Desa Parit Bangkong, disaksikan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro di Riau, Selasa (16/6). Saat ini sekitar 500 kepala keluarga warga Desa Parit Bangkong tengah mengalami krisis air bersih karena buruknya kualitas air yang ada serta terbatasnya akses untuk mendapatkan air bersih yang murah.
Sedangkan, beberapa sumur bor yang ada juga telah mengalami kerusakan. Royke Tumilaar mengharapkan keberadaan alat penyuling air bertenaga listrik tersebut dapat membantu menyelesaikan permasalahan krisis air bersih di wilayah tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. ”Bantuan ini merupakan realisasi kepedulian sosial kami kepada masyarakat Riau yang telah memberikan kepercayaan kepada Bank Mandiri selama ini. Kami berharap alat ini dapat dimanfaatkan dan dirawat agar tetap dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” ungkap Royke dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Alat penyuling yang merupakan kreasi Prof I Gede Wenten, pakar teknologi membran dari ITB, itu mampu menyuling 2.000 liter air kotor per jam menjadi air bersih siap minum. Alat tersebut memanfaatkan membran ultrafiltrasi (UF) yang mampu secara sempurna menghilangkan unsur koloid, bakteri, virus dan semua partikel yang dapat menyebabkan kekeruhan dalam air dengan tetap menjaga kandungan mineral penting di dalamnya.
Untuk meningkatkan kualitas air bersih yang dihasilkan, alat penyuling ini juga dilengkapi dengan unit karbon aktif yang dapat menghilangkan bau dan mikroorganisme terlarut dalam air yang tidak dapat tersaring oleh membran UF.
Hafid fuad
Penyerahan bantuan senilai Rp690 juta tersebut dilakukan oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar kepada perwakilan warga Desa Parit Bangkong, disaksikan Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro di Riau, Selasa (16/6). Saat ini sekitar 500 kepala keluarga warga Desa Parit Bangkong tengah mengalami krisis air bersih karena buruknya kualitas air yang ada serta terbatasnya akses untuk mendapatkan air bersih yang murah.
Sedangkan, beberapa sumur bor yang ada juga telah mengalami kerusakan. Royke Tumilaar mengharapkan keberadaan alat penyuling air bertenaga listrik tersebut dapat membantu menyelesaikan permasalahan krisis air bersih di wilayah tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. ”Bantuan ini merupakan realisasi kepedulian sosial kami kepada masyarakat Riau yang telah memberikan kepercayaan kepada Bank Mandiri selama ini. Kami berharap alat ini dapat dimanfaatkan dan dirawat agar tetap dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,” ungkap Royke dalam keterangan tertulisnya kemarin.
Alat penyuling yang merupakan kreasi Prof I Gede Wenten, pakar teknologi membran dari ITB, itu mampu menyuling 2.000 liter air kotor per jam menjadi air bersih siap minum. Alat tersebut memanfaatkan membran ultrafiltrasi (UF) yang mampu secara sempurna menghilangkan unsur koloid, bakteri, virus dan semua partikel yang dapat menyebabkan kekeruhan dalam air dengan tetap menjaga kandungan mineral penting di dalamnya.
Untuk meningkatkan kualitas air bersih yang dihasilkan, alat penyuling ini juga dilengkapi dengan unit karbon aktif yang dapat menghilangkan bau dan mikroorganisme terlarut dalam air yang tidak dapat tersaring oleh membran UF.
Hafid fuad
(ars)