Keramik Bata Ekspos Hadirkan Nuansa Natural

Rabu, 17 Juni 2015 - 10:19 WIB
Keramik Bata Ekspos Hadirkan Nuansa Natural
Keramik Bata Ekspos Hadirkan Nuansa Natural
A A A
Teknik bata ekspos bukan hal baru di ranah arsitektur. Namun, kini dinding berparas bata ekspos tidak hanya bisa diciptakan dengan material bata press pada umumnya, melainkan juga dari susunan keramik bermotif bata ekspos. Tampilannya bak pinang di belah dua saja.

Bata ekspos, siapa yang tidak terpesona dengan penampilan elok nan alami yang dimilikinya? Bukan cuma karena tampilannya, teknik bata ekspos juga mampu menghadirkan nuansa ala rumah-rumah di pedesaan ke dalam interior masa kini. Tampilan yang menawan dan terkesan alami membuat teknik tanpa polesan ini cocok dihadirkan dalam konsep interior apa pun.

Tidak heran bila teknik ini menjadi populer dan kerap diaplikasikan di sudut-sudut ruang keluarga, ruang makan, dapur, ruang duduk, dan ruangan lain. Dalam menciptakan kesan ekspos, umumnya para desainer ataupun arsitek menggunakan material bata press atau bata pabrikan dan adonan semen. Membuatnya pun tidak terlalu sulit, sama seperti membuat dinding bata biasa.

Hanya, diperlukan keahlian khusus untuk membuat material ini benar-benar terpasang. “Batanya harus dipasang secara presisi dan campuran antarbata tidak boleh beleber ke bata lain. Makanya, tukang yang bikin harus paham dan mengerti mengenai cara membuatnya,” ujar Agus Setiawan, seorang arsitek sekaligus kontraktor. Pembuatan yang memerlukan ketelitian serta pengalaman itu, membuat teknik bata ekspos tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.

Alih-alih menciptakan interior yang nyeni , kesalahan sedikit saja pada saat pemasangan akan membuat penampilan bata ekspos menjadi tidak menarik. Nah, menanggapi persoalan tersebut, produsen keramik lalu mencoba memberikan solusi, yakni dengan mengeluarkan koleksi keramik yang menyerupai bata ekspos. Salah satunya Roman, yang mengeluarkan produk Interlock dBrick 30 x 60 cm.

Ubin bermotif susunan bata merah ini tampil bak material aslinya. Sepintas, orang pasti mengira susunan bata ini adalah bata merah atau bata press . Padahal jika dilihat dan diraba permukaannya, ubin itu adalah keramik. Menurut Jimin Suma, GM Marketing PT Satyaraya Keramindoindah, produsen keramik Roman, tidak dipungkiri kehadiran keramik motif ini dilatarbelakangi isu atau tren interior yang semakin mengarah ke material alam, seperti batu, kayu, bata, dan lain-lain.

Dia mengungkapkan, dengan adanya teknologi cetak digital, menjadikan pembuatan motif semakin bervariasi. Keramik ini memiliki banyak keunggulan, di antaranya dapat mengurangi penggunaan jumlah keramik dan lebih ringan. Dengan begitu, bisa memudahkan proses pengangkatan sekaligus ramah lingkungan. “Keramik ini masih dalam proses pengenalan dan tahap produksi.

Kami berharap, pada 2016, keramik ini sudah bisa hadir secara resmi di pasar Indonesia,” ungkap Jimin. Keramik bata ekspos memiliki ukuran yang jauh berbeda dengan keramik pada umumnya, yakni berkisar 1 x 3 m, 1 x 4 m, bahkan lebih. Ketebalannya pun hanya 6 mm, dengan berat mencapai 10 kg sampai 12 kg per meter persegi. Bagaimana, Anda tertarik untuk menghadirkan nuansa yang lebih alami dengan menggunakan keramik berbata ekspos ini? Selamat mencoba!

Aprilia s andyna
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0179 seconds (0.1#10.140)