Pertamina Janji Akan Menjaga Blok Mahakam
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya akan melakukan maintain (menjaga) terhadap posisi reservoir dan cadangan di Blok Mahakam, Kalimantan Timur.
Dia menjelaskan, bahwa surat dari pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 2018 operator dialihkan ke Pertamina. (Baca: Pertamina Dapat 70% Saham Blok Mahakam)
"Ini penting bagi negara, yakni keberlangsungan produksi. Karenanya, posisi reservoir dan cadangan harus dimaintain sebaik-baiknya. Ini sangat ditentukan oleh proses transisi, sampai masuknya 2018," kata Dwi di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6/2015)
Selain itu, Plan of Development (POD) yang akan berlangsung pada 2016 dan 2017 harus dilaksanakan dengan baik, agar tidak berpengaruh ke nilai cadangan.
"POD harus dilaksanakan dengan baik, karena kalau tidak akan sangat berpengaruh terhadap nilai cadangan yang ada dan juga produksi pada saat pengambilalihan dilaksanakan. Karena itu, penting sekali Pertamina melihat keterlibatan dari eksisting operator," ujarnya.
Dwi mengatakan, pentingnya peranan eksisting operator seperti Total dan Inpex sangat membantu dalam mendudukkan gambaran untuk mengelola Blok Mahakam.
"Seperti yang menteri sampaikan, Pertamina yang kelola Blok Mahakam. Tapi barangkali para operator berharap lebih banyak, jadi kami membutuhkan peran atau bantuan dari pemilik blok sebelumnya untuk mendudukan gambaran, yang nantinya dilihat semua pihak sebagai win-win solution," pungkas dia.
Baca:
Pertamina Siapkan Rp33 T/Tahun Kelola Blok Mahakam
Produksi Blok Mahakam Seperempat Lifiting Migas Nasional
SKK Migas Ditugaskan Evaluasi Aset Blok Mahakam
Dia menjelaskan, bahwa surat dari pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada 2018 operator dialihkan ke Pertamina. (Baca: Pertamina Dapat 70% Saham Blok Mahakam)
"Ini penting bagi negara, yakni keberlangsungan produksi. Karenanya, posisi reservoir dan cadangan harus dimaintain sebaik-baiknya. Ini sangat ditentukan oleh proses transisi, sampai masuknya 2018," kata Dwi di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/6/2015)
Selain itu, Plan of Development (POD) yang akan berlangsung pada 2016 dan 2017 harus dilaksanakan dengan baik, agar tidak berpengaruh ke nilai cadangan.
"POD harus dilaksanakan dengan baik, karena kalau tidak akan sangat berpengaruh terhadap nilai cadangan yang ada dan juga produksi pada saat pengambilalihan dilaksanakan. Karena itu, penting sekali Pertamina melihat keterlibatan dari eksisting operator," ujarnya.
Dwi mengatakan, pentingnya peranan eksisting operator seperti Total dan Inpex sangat membantu dalam mendudukkan gambaran untuk mengelola Blok Mahakam.
"Seperti yang menteri sampaikan, Pertamina yang kelola Blok Mahakam. Tapi barangkali para operator berharap lebih banyak, jadi kami membutuhkan peran atau bantuan dari pemilik blok sebelumnya untuk mendudukan gambaran, yang nantinya dilihat semua pihak sebagai win-win solution," pungkas dia.
Baca:
Pertamina Siapkan Rp33 T/Tahun Kelola Blok Mahakam
Produksi Blok Mahakam Seperempat Lifiting Migas Nasional
SKK Migas Ditugaskan Evaluasi Aset Blok Mahakam
(izz)