Alasan Pertamina Tak Dapat 100% Saham Blok Mahakam
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menjelaskan, alasan Pertamina tidak mendapatkan 100% saham Blok Mahakam atau hanya 70% karena pertimbangan bisnis dengan operator lama.
Seperti diketahui, hari ini pemerintah melalui Kementerian ESDM menyampaikan keputusannya terkait Blok Mahakam, Pertamina dan BUMD mendapatkan saham 70%. Adapun operator lama, Total dan Inpex mendapatkan saham 30%.
Atas dasar itu, Sudirman menyadari akan banyak pendapat negatif. "Ini karena pertimbangan bisnis dengan operator lama. Bangsa kita ini inferior ya mikirnya kadang. Seolah-olah ada yang menekan. Padahal sebetulnya keputusan pemerintah sudah memberikan kepada Pertamina (100%). Selebihnya untuk keputusan hari ini adalah keputusan bisnis," kata Sudirman di Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Dia menjelaskan, tidak ada pertimbangan lain di luar pertimbangan bisnis yang menyebabkan intervensi di pihak Pertamina yang mengakibatkan perseroan tersebut menerima 70%. (Baca: Pertamina Dapat 70% Saham Blok Mahakam).
"Kadang-kadang kita tidak bisa menerima penjelasan ini. Kata orang, pasti ada yang menekan (intervensi). Masa Presiden kita ditekan-tekan? Masa pemerintah kita ditekan-tekan? Itu enggak boleh," tegas Sudirman.
Sebelumnya, pemerintah juga berulang kali menyampaikan bahwa setelah 100% dimiliki Pertamina, maka share down atau pembagian porsi saham menjadi kewenangan atau urusan Pertamina dan operator eksisting secara business to business (B2B).
Namun, kenyatannya pemerintah ikut campur dalam pembahasan antara Pertamina dan operator. menteri ESDM menegaskan, keputusan pembagian saham adalah keputusan dari Pertamina didasari pertimbangan bisnis.
"Kita ikut campur karena Pertamina dan operator yang meminta kita. Mungkin mereka saling sungkan, jadi kita ikut campur," ujarnya.
Sementara, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina akhirnya memutuskan untuk menyerahkan 30% saham kepada operator eksisting berdasarkan pertimbangan bisnis. (Baca: Pertamina Janji Akan Menjaga Blok Mahakam).
"Kita lihat ini, penting bagi kepentingan negara adalah keberlangsungan produksi. Karena itu, reservoir dan cadangan harus dimaintain sebaik-baiknya," kata Dwi.
Baca juga:
Pertamina Siapkan Rp33 T/Tahun Kelola Blok Mahakam
SKK Migas Ditugaskan Evaluasi Aset Blok Mahakam
Produksi Blok Mahakam Seperempat Lifiting Migas Nasional
Seperti diketahui, hari ini pemerintah melalui Kementerian ESDM menyampaikan keputusannya terkait Blok Mahakam, Pertamina dan BUMD mendapatkan saham 70%. Adapun operator lama, Total dan Inpex mendapatkan saham 30%.
Atas dasar itu, Sudirman menyadari akan banyak pendapat negatif. "Ini karena pertimbangan bisnis dengan operator lama. Bangsa kita ini inferior ya mikirnya kadang. Seolah-olah ada yang menekan. Padahal sebetulnya keputusan pemerintah sudah memberikan kepada Pertamina (100%). Selebihnya untuk keputusan hari ini adalah keputusan bisnis," kata Sudirman di Jakarta, Jumat (19/6/2015).
Dia menjelaskan, tidak ada pertimbangan lain di luar pertimbangan bisnis yang menyebabkan intervensi di pihak Pertamina yang mengakibatkan perseroan tersebut menerima 70%. (Baca: Pertamina Dapat 70% Saham Blok Mahakam).
"Kadang-kadang kita tidak bisa menerima penjelasan ini. Kata orang, pasti ada yang menekan (intervensi). Masa Presiden kita ditekan-tekan? Masa pemerintah kita ditekan-tekan? Itu enggak boleh," tegas Sudirman.
Sebelumnya, pemerintah juga berulang kali menyampaikan bahwa setelah 100% dimiliki Pertamina, maka share down atau pembagian porsi saham menjadi kewenangan atau urusan Pertamina dan operator eksisting secara business to business (B2B).
Namun, kenyatannya pemerintah ikut campur dalam pembahasan antara Pertamina dan operator. menteri ESDM menegaskan, keputusan pembagian saham adalah keputusan dari Pertamina didasari pertimbangan bisnis.
"Kita ikut campur karena Pertamina dan operator yang meminta kita. Mungkin mereka saling sungkan, jadi kita ikut campur," ujarnya.
Sementara, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, Pertamina akhirnya memutuskan untuk menyerahkan 30% saham kepada operator eksisting berdasarkan pertimbangan bisnis. (Baca: Pertamina Janji Akan Menjaga Blok Mahakam).
"Kita lihat ini, penting bagi kepentingan negara adalah keberlangsungan produksi. Karena itu, reservoir dan cadangan harus dimaintain sebaik-baiknya," kata Dwi.
Baca juga:
Pertamina Siapkan Rp33 T/Tahun Kelola Blok Mahakam
SKK Migas Ditugaskan Evaluasi Aset Blok Mahakam
Produksi Blok Mahakam Seperempat Lifiting Migas Nasional
(izz)