BEI Implementasikan Sistem Pelaporan Berstandar Global
A
A
A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengembangkan sistem pelaporan emiten dengan menggunakan Extensible Business Reporting Language (XBRL).
Hal tersebut guna menciptakan informasi bersifat efisien, mudah diolah, serta mudah dipahami oleh investor global. Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, XBRL dapat memberi informasi yang akurat dan dapat diandalkan. Pasalnya, informasi tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat luas khususnya investor pasar modal. Strategi tersebut juga merupakan salah satu langkah BEI dalam mempercepat mewujudkan visi sebagai bursa efek dengan kredibilitas tingkat dunia.
”Kebutuhan akan informasi yang langsung dapat digunakan dan diolah secara cepat dan efisien akan tercapai apabila informasi disajikan dalam format dengan standar global,” ujar Ito saat peluncuran XBRL di Gedung BEI, Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan, XBRL merupakan standar format pelaporan bisnis yang telah digunakan secara global oleh berbagai institusi dan regulator pasar modal di dunia.
Implementasi XBRL memungkinkan informasi bisnis yang akurat dapat didistribusikan secara efisien melalui internet. Adapun, jenis laporan keuangan yang harus dilaporkan dalamformat XBRL, yaknilaporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Dengan demikian, setiap emiten tidak perlu memiliki sistem XBRL terlebih dahulu untuk dapat menyampaikan laporan kepada BEI.
”Secara bertahap, BEI akan mewajibkan perusahaan tercatat untuk menyampaikan laporan keuangan XBRL,” tuturnya. Hingga pada 2016 yang akan datang, tenggat waktu penyampaian laporan keuangan XBRL akan sama dengan kewajiban penyampaian laporan keuangan.
Ke depannya BEI berencana mengembangkan ruang lingkup taksonomi BEI secara bertahap melalui proses ekspansi dan maintenance yang akan dilakukan setahun sekali. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menambahkan, sistem berbasis XBRL ini akan terus dikembangkan. Selain untuk memenuhi kebutuhan investor, sistem ini sangat dibutuhkan oleh para pengawas dan regulator.
”Ini teknologi sifatnya berkembang dan bertumbuh. Butuh pengembangan terus menerus. Ini bukan untuk pasar modal saja tapi perbankan dan nonbank. Ini merupakan sinergi secara bersama-sama,” pungkasnya.
Arsy ani s
Hal tersebut guna menciptakan informasi bersifat efisien, mudah diolah, serta mudah dipahami oleh investor global. Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, XBRL dapat memberi informasi yang akurat dan dapat diandalkan. Pasalnya, informasi tersebut sangat diperlukan oleh masyarakat luas khususnya investor pasar modal. Strategi tersebut juga merupakan salah satu langkah BEI dalam mempercepat mewujudkan visi sebagai bursa efek dengan kredibilitas tingkat dunia.
”Kebutuhan akan informasi yang langsung dapat digunakan dan diolah secara cepat dan efisien akan tercapai apabila informasi disajikan dalam format dengan standar global,” ujar Ito saat peluncuran XBRL di Gedung BEI, Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan, XBRL merupakan standar format pelaporan bisnis yang telah digunakan secara global oleh berbagai institusi dan regulator pasar modal di dunia.
Implementasi XBRL memungkinkan informasi bisnis yang akurat dapat didistribusikan secara efisien melalui internet. Adapun, jenis laporan keuangan yang harus dilaporkan dalamformat XBRL, yaknilaporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas. Dengan demikian, setiap emiten tidak perlu memiliki sistem XBRL terlebih dahulu untuk dapat menyampaikan laporan kepada BEI.
”Secara bertahap, BEI akan mewajibkan perusahaan tercatat untuk menyampaikan laporan keuangan XBRL,” tuturnya. Hingga pada 2016 yang akan datang, tenggat waktu penyampaian laporan keuangan XBRL akan sama dengan kewajiban penyampaian laporan keuangan.
Ke depannya BEI berencana mengembangkan ruang lingkup taksonomi BEI secara bertahap melalui proses ekspansi dan maintenance yang akan dilakukan setahun sekali. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menambahkan, sistem berbasis XBRL ini akan terus dikembangkan. Selain untuk memenuhi kebutuhan investor, sistem ini sangat dibutuhkan oleh para pengawas dan regulator.
”Ini teknologi sifatnya berkembang dan bertumbuh. Butuh pengembangan terus menerus. Ini bukan untuk pasar modal saja tapi perbankan dan nonbank. Ini merupakan sinergi secara bersama-sama,” pungkasnya.
Arsy ani s
(ftr)