Bosowa Bangun Rice Estate di Riau
A
A
A
MAKASSAR - Bosowa Corporindo berencana mengembangkan unit bisnis di sejumlah daerah di Indonesia dengan menyasar segmen usaha baru, salah satunya membangun usaha rice estate atau membuat sawah modern di Kabupaten Lalawan, Riau.
Founder Bosowa Corporindo Aksa Mahmud mengatakan, rice estate konsepnya seperti bangunan sawah hanya saja sistemnya teratur dan tidak seperti model sawah yang ada saat ini. Alasannya, di rice estate seluruh detail teknis sudah dipikirkan mulai dari pembangunan jalan serta lokasi irigasi yang disiapkan, sehingga petani akan mudah melakukan pemeliharaan.
"Sawahnya ini akan dibangun memanfaatkan lahan seluas 10.000 ha di bawah pengelolaan perusahaan Bosowa Galung Loanna yang sudah dikembangkan sebelumnya di Barru, bahkan sudah akan melakukan panen," ujarnya, Rabu (24/6/2015).
Menurutnya, investasi ini menghabiskan Rp5 triliun, yang diharapkan tahap awal 200 ha lahan akan dipanen Agustus untuk menyuplai kebutuhan beras nasional. Dari lahan yang disiapkan 10.000 ha, sekitar 2.000 ha untuk fasilitas sawah dan 8.000 ha untuk produksi.
"Lalawan dipilih karena dukungan pemerintah sangat terbuka terhadap kehadiran pengusaha dalam perizinan, makanya untuk Bosowa tidak memilih-milih tempat asalkan Pemda mendukung pasti akan dilakukan ekspansi usaha tersebut," tuturnya.
Dukungan dibutuhkan, sebab selama ini jika ada pengusaha yang mau berinvestasi biasanya ada LSM yang kerap melakukan upaya menghambat.
Tak hanya mengembangkan rice estate, tahun ini pula Bosowa Corporindo menggenjot pembangunan pabrik Semen Bosowa Barru, Galangan Kapal dan Kawasan Industri Barru (KIBA). Untuk lanjutan pembangunan pabrik Semen Bosowa investasi yang disiapkan mencapai Rp4 triliun sampai Rp4,5 triliun.
"Proyek ini dilengkapi fasilitas Jetty atau dermaga untuk pengiriman klinker, dermaga tongkang, dermaga kapal kecil, gudang, serta silo atau tempat penampungan untuk penyimpanan semen. Fasilitas ini akan menjadi hub untuk menghindari antrean pembebanan kapal untuk semen dan klinker untuk ekspor," jelasnya.
Masih dijelaskan Aksa Mahmud, Pabrik Semen Barru nantinya akan memproduksi 10 ribu ton per hari dengan produksi per tahun mencapai sekitar 3,3 juta ton.
"Lokasinya berada di depan pelabuhan, kapasitasnya hampir sama di Maros hanya saja sepertiga dimanfaatkan memproduksi semen dan dua pertiga pembangunan karena nantinya akan menyuplai kebutuhan bahan baku Semen di Batam, Banyuwangi dan Papua," tandasnya.
Founder Bosowa Corporindo Aksa Mahmud mengatakan, rice estate konsepnya seperti bangunan sawah hanya saja sistemnya teratur dan tidak seperti model sawah yang ada saat ini. Alasannya, di rice estate seluruh detail teknis sudah dipikirkan mulai dari pembangunan jalan serta lokasi irigasi yang disiapkan, sehingga petani akan mudah melakukan pemeliharaan.
"Sawahnya ini akan dibangun memanfaatkan lahan seluas 10.000 ha di bawah pengelolaan perusahaan Bosowa Galung Loanna yang sudah dikembangkan sebelumnya di Barru, bahkan sudah akan melakukan panen," ujarnya, Rabu (24/6/2015).
Menurutnya, investasi ini menghabiskan Rp5 triliun, yang diharapkan tahap awal 200 ha lahan akan dipanen Agustus untuk menyuplai kebutuhan beras nasional. Dari lahan yang disiapkan 10.000 ha, sekitar 2.000 ha untuk fasilitas sawah dan 8.000 ha untuk produksi.
"Lalawan dipilih karena dukungan pemerintah sangat terbuka terhadap kehadiran pengusaha dalam perizinan, makanya untuk Bosowa tidak memilih-milih tempat asalkan Pemda mendukung pasti akan dilakukan ekspansi usaha tersebut," tuturnya.
Dukungan dibutuhkan, sebab selama ini jika ada pengusaha yang mau berinvestasi biasanya ada LSM yang kerap melakukan upaya menghambat.
Tak hanya mengembangkan rice estate, tahun ini pula Bosowa Corporindo menggenjot pembangunan pabrik Semen Bosowa Barru, Galangan Kapal dan Kawasan Industri Barru (KIBA). Untuk lanjutan pembangunan pabrik Semen Bosowa investasi yang disiapkan mencapai Rp4 triliun sampai Rp4,5 triliun.
"Proyek ini dilengkapi fasilitas Jetty atau dermaga untuk pengiriman klinker, dermaga tongkang, dermaga kapal kecil, gudang, serta silo atau tempat penampungan untuk penyimpanan semen. Fasilitas ini akan menjadi hub untuk menghindari antrean pembebanan kapal untuk semen dan klinker untuk ekspor," jelasnya.
Masih dijelaskan Aksa Mahmud, Pabrik Semen Barru nantinya akan memproduksi 10 ribu ton per hari dengan produksi per tahun mencapai sekitar 3,3 juta ton.
"Lokasinya berada di depan pelabuhan, kapasitasnya hampir sama di Maros hanya saja sepertiga dimanfaatkan memproduksi semen dan dua pertiga pembangunan karena nantinya akan menyuplai kebutuhan bahan baku Semen di Batam, Banyuwangi dan Papua," tandasnya.
(izz)