Fokus Bergeser ke Fed Rate, Rupiah Ditutup Lemah
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup melemah karena fokus perhatian investor bergeser dari Yunani ke suku bunga AS (Fed rate).
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.308/USD, memburuk 37 poin dibanding penutupan Selasa (23/6/2015) di level Rp13.271/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada pada level Rp13.301/USD. Posisi tersebut melemah 46 poin dibanding penutupan kemarin di Rp13.255/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.297/USD, dengan kisaran harian Rp13.262-Rp13.314/USD. Posisi ini terdepresiasi 25 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.272/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI juga pada level Rp13.280/USD. Posisi itu menguat 38 poin dibanding hari kemarin di level Rp13.316/USD.
Sementara indeks USD mereda setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari sepekan karena imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun merosot, dipicu bergesernya fokus investor dari Yunani ke prospek naiknya suku bunga AS.
Dikutip dari Reuters, indeks USD berkurang 0,3% menjadi 95,155 setelah pada hari sebelumnya naik ke 95,636, level tertinggi sejak 12 Juni 2015.
Data AS yang cukup baik dan komentar dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell, yang mengatakan siap untuk menaikkan suku bunga dua kali tahun ini, serta naiknya imbal hasil obligasi mendorong kenaikan USD pada Selasa.
Hari ini, euro naik tipis 0,3% menjadi 1,1200/USD, menguat sedikit setelah meluncur 1,5% pada Selasa. Sementara itu, investor mencermati survei IFO Jerman.
(Baca: USD Makin Perkasa, Rupiah Siang Ini Terbenam)
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.308/USD, memburuk 37 poin dibanding penutupan Selasa (23/6/2015) di level Rp13.271/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada pada level Rp13.301/USD. Posisi tersebut melemah 46 poin dibanding penutupan kemarin di Rp13.255/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.297/USD, dengan kisaran harian Rp13.262-Rp13.314/USD. Posisi ini terdepresiasi 25 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.272/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI juga pada level Rp13.280/USD. Posisi itu menguat 38 poin dibanding hari kemarin di level Rp13.316/USD.
Sementara indeks USD mereda setelah mencapai level tertinggi dalam lebih dari sepekan karena imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun merosot, dipicu bergesernya fokus investor dari Yunani ke prospek naiknya suku bunga AS.
Dikutip dari Reuters, indeks USD berkurang 0,3% menjadi 95,155 setelah pada hari sebelumnya naik ke 95,636, level tertinggi sejak 12 Juni 2015.
Data AS yang cukup baik dan komentar dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell, yang mengatakan siap untuk menaikkan suku bunga dua kali tahun ini, serta naiknya imbal hasil obligasi mendorong kenaikan USD pada Selasa.
Hari ini, euro naik tipis 0,3% menjadi 1,1200/USD, menguat sedikit setelah meluncur 1,5% pada Selasa. Sementara itu, investor mencermati survei IFO Jerman.
(Baca: USD Makin Perkasa, Rupiah Siang Ini Terbenam)
(rna)