Rupiah Berpeluang Menguat
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini berpeluang menguat, namun tetap waspadai potensi koreksi karena sentimen dari eksternal.
"Kita berharap terjadi penguatan, namun melihat dari volume transaksi valas rupiah yang cenderung berkurang dan kemungkinan reaksi pasar akan pemberitaan ditolaknya proposal Yunani maka dapat membuat laju rupiah berbalik turun," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Untuk itu, tetap cermati setiap sentimen yang dirilis. Reza memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.270-Rp13.300/USD.
Sementara posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI juga pada level Rp13.280/USD. Posisi itu menguat 38 poin dibanding hari kemarin di level Rp13.316/USD.
Rilis turunnya durable goods order dan markit manufacturing PMI serta tetapnya redbook AS meski tidak terlalu direspon negatif di bursa saham AS, namun cukup direspon negatif di pasar valas, di mana laju USD cenderung mengalami pelemahan.
Dengan pelemahan tersebut memberikan ruang bagi rupiah untuk dapat menguat. Meski laju euro mulai memperlihatkan pembalikan turun seiring kemungkinan IMF menolak proposal yang diajukan, namun tidak menghalangi rupiah untuk bertahan di zona hijaunya.
"Kita berharap terjadi penguatan, namun melihat dari volume transaksi valas rupiah yang cenderung berkurang dan kemungkinan reaksi pasar akan pemberitaan ditolaknya proposal Yunani maka dapat membuat laju rupiah berbalik turun," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Untuk itu, tetap cermati setiap sentimen yang dirilis. Reza memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.270-Rp13.300/USD.
Sementara posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI juga pada level Rp13.280/USD. Posisi itu menguat 38 poin dibanding hari kemarin di level Rp13.316/USD.
Rilis turunnya durable goods order dan markit manufacturing PMI serta tetapnya redbook AS meski tidak terlalu direspon negatif di bursa saham AS, namun cukup direspon negatif di pasar valas, di mana laju USD cenderung mengalami pelemahan.
Dengan pelemahan tersebut memberikan ruang bagi rupiah untuk dapat menguat. Meski laju euro mulai memperlihatkan pembalikan turun seiring kemungkinan IMF menolak proposal yang diajukan, namun tidak menghalangi rupiah untuk bertahan di zona hijaunya.
(rna)