Pasar Murah Digelar di 34 Provinsi

Jum'at, 26 Juni 2015 - 10:13 WIB
Pasar Murah Digelar di 34 Provinsi
Pasar Murah Digelar di 34 Provinsi
A A A
JAKARTA - Penyelenggaraan pasar murah di 216 lokasi di 34 provinsi diharapkan bisa mengimbangi gejolak kenaikan hargaharga kebutuhan pokok saat bulan puasa hingga menjelang Lebaran.

Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menegaskan, harga bahan pokok harus terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui program pasar murah, disediakan berbagai bahan kebutuhan pokok baik pangan maupun sandang dengan harga terjangkau.

Program ini juga diharapkan mendekatkan produsen kepada konsumen sekaligus memotong jalur distribusi. ”Kita perhatikan dari tahun ke tahun setiap puasa atau Lebaran atau hari besar keagamaan itu harga cenderung naik. Nah, pasar murah ini diadakan untuk bisa mengimbangi kenaikan harga tersebut. Dengan demikian diharapkan nantinya harga-harga bisa turun,” ujar Mendag di sela-sela pembukaan pasar murah di halaman parkir gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, kemarin.

Berdasar pantauan, barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah harganya memang lebih rendah. Dalam program tersebut antara lain disediakan beras Bulog dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dengan harga Rp8.500/kg (kualitas medium) dan Rp9.500/kg (kualitas premium).

Lalu, minyak goreng yang disediakan oleh lima produsen, dengan harga berkisar Rp9.000- Rp10.000/liter. Harga telur dan daging ayam juga masingmasing hanya Rp18.500/kg dan Rp28.000/kg. Bahkan, untuk paket sembako yang disediakan oleh peritel didiskon hingga 50% di bawah harga pasar. ”Pasar murah ini juga menjadi ajang bagi para pengusaha kecil menengah untuk mempromosikan produk produknya,” ujar Mendag.

Komitmen stabilisasi harga hingga terjangkau oleh masyarakat luas juga dilaksanakan di seluruh Indonesia. Bersama Dinas perdagangan provinsi, kabupaten dan kota, pasar murah ini diselenggarakan di 216 lokasi di 34 provinsi. Ke depan, untuk menjaga stabilisasi harga terutama pasca- terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Pengendalian Harga Bahan Pokok, Mendag menyatakan nantinya Perum Bulog diharapkan berperan menjaga stok bahan kebutuhan pokok tersebut.

Dirut Perum Bulog Djarot Kusumajakti mengatakan, meski belum ada perintah resmi terkait tindak lanjut perpres tersebut, pihaknya sudah menyiapkan diri. Menurutnya, kemungkinan pihaknya akan mengurusi stok sembilan bahan kebutuhan pokok dan bahan strategis. Bulog juga akan menghitung ulang ketersediaan gudang dan spesifikasinya.

”Kita mesti melakukan penyesuaian. Tapi, intinya yang paling utama, kami harus siap. Semakin cepat kami dapat info penugasan, semakin mempercepat proses penyiapan kami baik dari infrastruktur, SDM, dan keuangannya,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey mengatakan, pengusaha ritel berpartisipasi dalam pasar murah sebagai upaya menahan inflasi dan menstabilisasi harga. ”Kami mengajak anggota peritel untuk memberikan harga diskon yang signifikan sampai 50%. Jadi, ini betul-betul anjangsana yang diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tandasnya.

Penyelenggaraan pasar murah di Kemendag, Jakarta, diikuti 54 stan yang diisi oleh 16 pelaku usaha pangan pokok seperti Pasar Induk Beras Cipinang/ PIBC, Bulog, PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia, Anggota Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia/ AIMMI, Anggota Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia/ GIMNI, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat/ PINSAR Indonesia, dan Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas/GPPU.

Barang kebutuhan pokok yang dijual di pasar murah Kemendag meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging sapi, daging ayam, telur ayam, produk hortikultura (buah dan sayur), pangan olahan, serta produk UKM (pangan dan nonpangan). Barang-barang tersebut dijual dengan harga lebih rendah dari harga pasar.

Inda Susanti
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3352 seconds (0.1#10.140)