Terimbas Yunani, Rupiah Dibuka dalam Tekanan
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka dalam tekanan akibat imbas sentimen Yunani.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.339/USD, memburuk 17 poin dibanding penutupan Kamis (25/6/2015) di level Rp13.322/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI juga pada level Rp13.338/USD. Posisi itu melemah 15 poin dibanding hari kemarin di level Rp13.323/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada pada level Rp13.334/USD. Posisi tersebut melemah 6 poin dibanding penutupan kemarin di Rp13.328/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.325/USD. Posisi ini terkoreksi 10 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp13.315/USD.
Sementara euro berada dalam pola holding pada Jumat pagi, setelah melemah karena gagalnya negosiasi Yunani dengan kreditor pada putaran terakhir, kemarin.
Euro berada di 1,1205/USD setelah bergerak pada kisaran 1,1153-1,1228/USD, kemarin. Euro turun 1,3% sepanjang pekan ini. Terhadap yen, euro diperdagangkan pada 138,50, setelah mencapai level terendah satu bulan di 137,66.
Menteri keuangan zona Eropa mengakhiri pertemuan ketiga mereka tanpa kesepakatan pada hari Kamis, meninggalkan Yunani menghadapi prospek default utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa pekan depan.
Itu bisa memicu larinya kontrol perbankan dan modal dari Athena, dan menempatkannya pada jalur keluar dari zona Eropa. Gubernur Swiss National Bank memperingatkan, keluarnya Yunani akan menciptakan turbulensi pasar yang cukup besar.
"Fokus sekarang beralih ke dimulainya kembali pembicaraan pada hari Sabtu pagi. Yang jelas adalah bahwa ada keinginan politik yang kuat untuk mencapai kesepakatan," tulis analis ANZ dalam sebuah catatan, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (26/6/2015).
Sementara itu, USD terhadap yen berada di 123,57, dari level tertinggi pekan ini di 124,38. Dolar Selandia Baru meluncur ke 0,6864/USD dan berakhir di 0,6895.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada di level Rp13.339/USD, memburuk 17 poin dibanding penutupan Kamis (25/6/2015) di level Rp13.322/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI juga pada level Rp13.338/USD. Posisi itu melemah 15 poin dibanding hari kemarin di level Rp13.323/USD.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berada pada level Rp13.334/USD. Posisi tersebut melemah 6 poin dibanding penutupan kemarin di Rp13.328/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Yahoofinance berada pada level Rp13.325/USD. Posisi ini terkoreksi 10 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp13.315/USD.
Sementara euro berada dalam pola holding pada Jumat pagi, setelah melemah karena gagalnya negosiasi Yunani dengan kreditor pada putaran terakhir, kemarin.
Euro berada di 1,1205/USD setelah bergerak pada kisaran 1,1153-1,1228/USD, kemarin. Euro turun 1,3% sepanjang pekan ini. Terhadap yen, euro diperdagangkan pada 138,50, setelah mencapai level terendah satu bulan di 137,66.
Menteri keuangan zona Eropa mengakhiri pertemuan ketiga mereka tanpa kesepakatan pada hari Kamis, meninggalkan Yunani menghadapi prospek default utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa pekan depan.
Itu bisa memicu larinya kontrol perbankan dan modal dari Athena, dan menempatkannya pada jalur keluar dari zona Eropa. Gubernur Swiss National Bank memperingatkan, keluarnya Yunani akan menciptakan turbulensi pasar yang cukup besar.
"Fokus sekarang beralih ke dimulainya kembali pembicaraan pada hari Sabtu pagi. Yang jelas adalah bahwa ada keinginan politik yang kuat untuk mencapai kesepakatan," tulis analis ANZ dalam sebuah catatan, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (26/6/2015).
Sementara itu, USD terhadap yen berada di 123,57, dari level tertinggi pekan ini di 124,38. Dolar Selandia Baru meluncur ke 0,6864/USD dan berakhir di 0,6895.
(rna)