Ramadan, Inflasi Juni Diperkirakan Lampaui Mei
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti memperkirakan angka inflasi Juni 2015 akan melampaui Mei 2015.
Dia memprediksi, inflasi Juni akan berada di kisaran 0,63% (month to month/mtm) dari bulan sebelumnya sebesar 0,5%. Menurut Destry, naiknya angka inflasi bulan ini dipicu harga pangan, yang merangkak naik menjelang Ramadan.
"Pengaruhnya lebih ke pangan. Beberapa komoditas kan sudah mulai naik, faktornya besar di situ karena bisanya menjelang lebaran itu trennya seperti itu. Bahan-bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan," kata Destry kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (27/6/2015).
Sebenarnya, dia menuturkan, pangan memang selalu menjadi kontribusi utama penyumbang inflasi. Sementara inflasi year on year diperkirakan sebesar 7,36%.
"Apapun trennya, pangan kasih kontribusi besar untuk inflasi," imbuhnya.
Sekadar mengingatkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Mei 2015 sebesar 0,5% atau tertinggi dalam tujuh tahun terakhir dalam bulan yang sama karena dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan. Inflasi Mei tertinggi terakhir kali pada 2008 sebesar 1,41%.
Kepala BPS Suryamin saat itu mengatakan, kontribusi inflasi Mei tahun ini berasal dari kelompok bahan makanan, meski harga beras masih menyumbang deflasi.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi Mei antara laim cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, ikan segar, tarif listrik, tomat sayur, cabai rawit, sawi hijau dan cabai hijau.
Dia memprediksi, inflasi Juni akan berada di kisaran 0,63% (month to month/mtm) dari bulan sebelumnya sebesar 0,5%. Menurut Destry, naiknya angka inflasi bulan ini dipicu harga pangan, yang merangkak naik menjelang Ramadan.
"Pengaruhnya lebih ke pangan. Beberapa komoditas kan sudah mulai naik, faktornya besar di situ karena bisanya menjelang lebaran itu trennya seperti itu. Bahan-bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan," kata Destry kepada Sindonews di Jakarta, Sabtu (27/6/2015).
Sebenarnya, dia menuturkan, pangan memang selalu menjadi kontribusi utama penyumbang inflasi. Sementara inflasi year on year diperkirakan sebesar 7,36%.
"Apapun trennya, pangan kasih kontribusi besar untuk inflasi," imbuhnya.
Sekadar mengingatkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi pada Mei 2015 sebesar 0,5% atau tertinggi dalam tujuh tahun terakhir dalam bulan yang sama karena dipicu oleh kenaikan harga bahan makanan. Inflasi Mei tertinggi terakhir kali pada 2008 sebesar 1,41%.
Kepala BPS Suryamin saat itu mengatakan, kontribusi inflasi Mei tahun ini berasal dari kelompok bahan makanan, meski harga beras masih menyumbang deflasi.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menyumbang inflasi Mei antara laim cabai merah, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, ikan segar, tarif listrik, tomat sayur, cabai rawit, sawi hijau dan cabai hijau.
(rna)