Tips Mengelola Uang THR Agar Tidak Boros
A
A
A
MEMASUKI Ramadan dan datangnya Hari Raya Idul Fitri, banyak orang menantikan turunnya uang tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan tempat mereka bekerja. Biasanya, uang THR dikucurkan perusahaan paling cepat dua pekan sebelum hari raya.
Sayangnya, banyak orang yang kerap keteteran lantaran uang THR habis sebelum hari raya. Berbelanja pakaian hingga makanan, ditambah dengan daya tarik diskon membuat kita seringkali tidak cermat dan boros dalam mengelola uang THR tersebut.
Lantas bagaimana kita mengelola uang THR agar tidak cepat ludes sebelum waktunya?
Ligwina Hananto, seorang perencana keuangan dari Quantum Magna Financial berbagi tipsnya kepada Sindonews, agar uang THR bisa digunakan dengan cermat dan bijak.
Dia mengungkapkan, kita sudah seharusnya punya kebiasaan yang sehat dalam mengelola keuangan saat puasa dan Lebaran. Sebab dua momen tersebut selalu datang tiap tahun.
"Ada prinsip yang harus dipatuhi. Penghasilan bulanan untuk pengeluaran bulanan. Artinya semua biaya di bulan puasa menggunakan anggaran bulanan seperti biasa," katanya saat dihubungi Sindonews belum lama ini.
Sementara, penghasilan tahunan dipergunakan untuk pengeluaran tahunan. Artinya, seluruh biaya hari raya dapat menggunakan uang THR. Dengan cara tersebut, maka kita bisa membedakan pengeluaran untuk puasa dan Hari Raya.
"Jika tidak memiliki penghasilan tetap dan THR maka perlu menyiapkan rekening khusus untuk dua kebutuhan yang berbeda," jelas dia.
Selain itu, sambung Ligwina, lantaran THR yang rutin datang tiap tahun maka sudah seharusnya kita memiliki daftar pengeluaran untuk biaya sehubungan Hari Raya. Misalnya, biaya untuk mudik, antaran atau bingkisan Lebaran, angpaw untuk keluarga, serta biaya Hari Raya lainnya seperti pakaian baru dan open house.
"Lebih dari itu (uang THR) masih bisa untuk anggaran lain seperti liburan Lebaran," pungkas Ligwina.
Dengan mengikuti cara tersebut, uang THR yang biasanya didapatkan sekali setahun tidak akan habis sia-sia. Bahkan, sisa uang THR bisa digunakan untuk liburan di sisa libur Hari Raya.
Sayangnya, banyak orang yang kerap keteteran lantaran uang THR habis sebelum hari raya. Berbelanja pakaian hingga makanan, ditambah dengan daya tarik diskon membuat kita seringkali tidak cermat dan boros dalam mengelola uang THR tersebut.
Lantas bagaimana kita mengelola uang THR agar tidak cepat ludes sebelum waktunya?
Ligwina Hananto, seorang perencana keuangan dari Quantum Magna Financial berbagi tipsnya kepada Sindonews, agar uang THR bisa digunakan dengan cermat dan bijak.
Dia mengungkapkan, kita sudah seharusnya punya kebiasaan yang sehat dalam mengelola keuangan saat puasa dan Lebaran. Sebab dua momen tersebut selalu datang tiap tahun.
"Ada prinsip yang harus dipatuhi. Penghasilan bulanan untuk pengeluaran bulanan. Artinya semua biaya di bulan puasa menggunakan anggaran bulanan seperti biasa," katanya saat dihubungi Sindonews belum lama ini.
Sementara, penghasilan tahunan dipergunakan untuk pengeluaran tahunan. Artinya, seluruh biaya hari raya dapat menggunakan uang THR. Dengan cara tersebut, maka kita bisa membedakan pengeluaran untuk puasa dan Hari Raya.
"Jika tidak memiliki penghasilan tetap dan THR maka perlu menyiapkan rekening khusus untuk dua kebutuhan yang berbeda," jelas dia.
Selain itu, sambung Ligwina, lantaran THR yang rutin datang tiap tahun maka sudah seharusnya kita memiliki daftar pengeluaran untuk biaya sehubungan Hari Raya. Misalnya, biaya untuk mudik, antaran atau bingkisan Lebaran, angpaw untuk keluarga, serta biaya Hari Raya lainnya seperti pakaian baru dan open house.
"Lebih dari itu (uang THR) masih bisa untuk anggaran lain seperti liburan Lebaran," pungkas Ligwina.
Dengan mengikuti cara tersebut, uang THR yang biasanya didapatkan sekali setahun tidak akan habis sia-sia. Bahkan, sisa uang THR bisa digunakan untuk liburan di sisa libur Hari Raya.
(izz)