BCA Siapkan Rp38 Triliun Jelang Lebaran
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Central Asia (BCA) Tbk menyiapkan uang tunai sebesar Rp38 triliun untuk kebutuhan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah. Dana tersebut akan disiapkan dua minggu sebelum Lebaran.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, dana tunai tahun ini lebih rendah dibandingkan dana yang disiapkan perseroan pada tahun lalu sebesar Rp44 triliun. Pasalnya, perseroan mempertimbangkan kelebihan pasokan pada tahun lalu, di mana puncak kebutuhan masyarakat ternyata melonjak pada dua minggu sebelum hari H. Sementara pada tiga minggu sebelumnya, relatif belum meningkat signifikan.
”Waktu itu, sekitar Rp44 triliun kita siapkan tiga minggu sebelum Lebaran dan ternyata belum ada lonjakan. Makanya sekarang kita siapkan dua minggu sebelum hari H. Jadi kita evaluasi tahun ini, kita turunkan. Karena kita lihat tahun lalu ternyata kelebihan,” kata Jahja di Jakarta akhir pekan lalu. Dia melanjutkan, volume transaksi setiap Lebaran juga selalu meningkat signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Menurutnya, apabila hari biasa volume transaksi melalui e-channel maupun kantor cabang hanya 10-12 juta per hari, maka jelang Lebaran diprediksi bisa meningkat sekitar 4 juta transaksi menjadi 15-16 juta per hari. Untuk itu, BCA menjamin ketersediaan uang tunai di mesin-mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang tersebar di seluruh Indonesia.
”ATM sejalan dengan penyediaan dana tunai tadi, tapi siklusnya biasanya menjelang Lebaran ATM penuh. Jadi penarikan di kota-kota besar, tapi nanti perputarannya sudah Lebaran akan terjadi dari daerah juga masuk. H+3 mulai keliatan dana kembali dari daerah-daerah,” jelas dia. Di sisi lain, perseroan tahun ini menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit konservatif yakni pada kisaran 12-15%. Jahja menuturkan, BCA akan memfokuskan penyaluran kredit pada beberapa sektor unggulan, seperti korporasi, komersial, dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Bahkan, kata dia, perseroan juga akan menggenjot kredit pemilikan rumah (KPR). Tercatat, outstanding portofolio kredittercatat sebesar Rp335,6 triliun pada akhir Maret 2015, tumbuh 5,8% (YoY). Keseluruhan portofolio kredit terdiversifikasi dengan kredit korporasi mencapai 32,5% dari total portofolio sementara kredit komersial dan UKM dan konsumer masingmasing merupakan 40,1% dan 27,4% dari total portofolio kredit. Kredit korporasi naik 2,9% (YoY) mencapai Rp 109,2 triliun.
”Tingginya pelunasan kredit korporasi pada kuartal I/2015 telah mendorong outstanding kredit pada 31 Maret 2015 lebih rendah dibandingkan posisi 31 Desember 2014,” pungkasnya. Sementara, kredit komersial dan UKM meningkat 8,3% (YoY) menjadi Rp134,4 triliun yang mendukung pertumbuhan keseluruhan portofolio kredit. Dia menambahkan, kreditkonsumer meningkat 5,6% (YoY) menjadi Rp92,0 triliun.
Kredit pemilikan rumah(KPR) tumbuh3,6%(YoY) menjadi Rp54,8 triliun, sedangkan kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 6,9% (YoY) menjadi Rp28,7 triliun. ”Selain itu, outstanding kartu kredit tercatat Rp8,5 triliun pada Maret 2015, naik 16,3% YoY,” paparnya.
Kunthi fahmar sandy
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, dana tunai tahun ini lebih rendah dibandingkan dana yang disiapkan perseroan pada tahun lalu sebesar Rp44 triliun. Pasalnya, perseroan mempertimbangkan kelebihan pasokan pada tahun lalu, di mana puncak kebutuhan masyarakat ternyata melonjak pada dua minggu sebelum hari H. Sementara pada tiga minggu sebelumnya, relatif belum meningkat signifikan.
”Waktu itu, sekitar Rp44 triliun kita siapkan tiga minggu sebelum Lebaran dan ternyata belum ada lonjakan. Makanya sekarang kita siapkan dua minggu sebelum hari H. Jadi kita evaluasi tahun ini, kita turunkan. Karena kita lihat tahun lalu ternyata kelebihan,” kata Jahja di Jakarta akhir pekan lalu. Dia melanjutkan, volume transaksi setiap Lebaran juga selalu meningkat signifikan dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Menurutnya, apabila hari biasa volume transaksi melalui e-channel maupun kantor cabang hanya 10-12 juta per hari, maka jelang Lebaran diprediksi bisa meningkat sekitar 4 juta transaksi menjadi 15-16 juta per hari. Untuk itu, BCA menjamin ketersediaan uang tunai di mesin-mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang tersebar di seluruh Indonesia.
”ATM sejalan dengan penyediaan dana tunai tadi, tapi siklusnya biasanya menjelang Lebaran ATM penuh. Jadi penarikan di kota-kota besar, tapi nanti perputarannya sudah Lebaran akan terjadi dari daerah juga masuk. H+3 mulai keliatan dana kembali dari daerah-daerah,” jelas dia. Di sisi lain, perseroan tahun ini menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit konservatif yakni pada kisaran 12-15%. Jahja menuturkan, BCA akan memfokuskan penyaluran kredit pada beberapa sektor unggulan, seperti korporasi, komersial, dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Bahkan, kata dia, perseroan juga akan menggenjot kredit pemilikan rumah (KPR). Tercatat, outstanding portofolio kredittercatat sebesar Rp335,6 triliun pada akhir Maret 2015, tumbuh 5,8% (YoY). Keseluruhan portofolio kredit terdiversifikasi dengan kredit korporasi mencapai 32,5% dari total portofolio sementara kredit komersial dan UKM dan konsumer masingmasing merupakan 40,1% dan 27,4% dari total portofolio kredit. Kredit korporasi naik 2,9% (YoY) mencapai Rp 109,2 triliun.
”Tingginya pelunasan kredit korporasi pada kuartal I/2015 telah mendorong outstanding kredit pada 31 Maret 2015 lebih rendah dibandingkan posisi 31 Desember 2014,” pungkasnya. Sementara, kredit komersial dan UKM meningkat 8,3% (YoY) menjadi Rp134,4 triliun yang mendukung pertumbuhan keseluruhan portofolio kredit. Dia menambahkan, kreditkonsumer meningkat 5,6% (YoY) menjadi Rp92,0 triliun.
Kredit pemilikan rumah(KPR) tumbuh3,6%(YoY) menjadi Rp54,8 triliun, sedangkan kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 6,9% (YoY) menjadi Rp28,7 triliun. ”Selain itu, outstanding kartu kredit tercatat Rp8,5 triliun pada Maret 2015, naik 16,3% YoY,” paparnya.
Kunthi fahmar sandy
(ars)