Rupiah Dibuka Menguat Terimbas Apresiasi Euro
A
A
A
JAKARTA - Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka menguat terimbas terapresiasinya euro.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.327/USD. Posisi ini membaik 35 poin dari pentupan akhir pekan kemarin Rp13.362/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, Selasa (30/6/2015) berada pada level Rp13.332/USD atau menguat 24 poin dibanding penutupan kemarin di Rp13.356/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.333/USD, menguat 6 poin dari penutupan perdagangan kemarin di Rp13.339/USD.
Berdasarkan data Sindonews yang bersumber dari Limas rupiah melemah di level Rp13.334/USD, terapresiasi 37 poin dari penutupan pekan kemarin Rp13.367/USD.
Sementara euro menguat pada Selasa setelah melonjak terhadap USD karena kejutan awal terhadap nasib Yunani menuju gagal bayar (default) utang, tapi ketegangan tetap tinggi karena pasar menunggu perkembangan lebih lanjut krisis Athena.
Yunani sedang dalam perjalanan menuju default sebesar i,6 miliar euro kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa dan menghadapi kemungkinan keluar dari zona Eropa.
"Sulit memberikan penjelasan cepat mengapa euro rebound, tetapi kita dapat mengatakan bahwa pencari aset murah murah sedang menunggu ketika euro turun di bawah 1,10/uSD," kata Direktur valuta asing di Societe Generale Kyosuke Suzuki, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/6/2015).
Euro berada pada 1,1216/USD setelah melonjak dari level terendah empat pekan di 1,0955/USD karena dipicu penurunan imbal hasil utang AS yang terimbas USD.
Sedangkan euro turun 0,1% menjadi 137,65/yen, tetapi jauh dari koreksi satu bulan di 133,80. Sementara USD stabil di 122,68/yen.
Swiss franc sedikit berubah menjadi 1,0385 setelah dipaksa melemah dari level tertinggi empat pekan di 1,0315 setelah Swiss National Bank melakukan intervensi pasar.
(Baca: Rupiah Terancam Jadi Mata Uang Pelengkap)
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp13.327/USD. Posisi ini membaik 35 poin dari pentupan akhir pekan kemarin Rp13.362/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, Selasa (30/6/2015) berada pada level Rp13.332/USD atau menguat 24 poin dibanding penutupan kemarin di Rp13.356/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg di level Rp13.333/USD, menguat 6 poin dari penutupan perdagangan kemarin di Rp13.339/USD.
Berdasarkan data Sindonews yang bersumber dari Limas rupiah melemah di level Rp13.334/USD, terapresiasi 37 poin dari penutupan pekan kemarin Rp13.367/USD.
Sementara euro menguat pada Selasa setelah melonjak terhadap USD karena kejutan awal terhadap nasib Yunani menuju gagal bayar (default) utang, tapi ketegangan tetap tinggi karena pasar menunggu perkembangan lebih lanjut krisis Athena.
Yunani sedang dalam perjalanan menuju default sebesar i,6 miliar euro kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa dan menghadapi kemungkinan keluar dari zona Eropa.
"Sulit memberikan penjelasan cepat mengapa euro rebound, tetapi kita dapat mengatakan bahwa pencari aset murah murah sedang menunggu ketika euro turun di bawah 1,10/uSD," kata Direktur valuta asing di Societe Generale Kyosuke Suzuki, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/6/2015).
Euro berada pada 1,1216/USD setelah melonjak dari level terendah empat pekan di 1,0955/USD karena dipicu penurunan imbal hasil utang AS yang terimbas USD.
Sedangkan euro turun 0,1% menjadi 137,65/yen, tetapi jauh dari koreksi satu bulan di 133,80. Sementara USD stabil di 122,68/yen.
Swiss franc sedikit berubah menjadi 1,0385 setelah dipaksa melemah dari level tertinggi empat pekan di 1,0315 setelah Swiss National Bank melakukan intervensi pasar.
(Baca: Rupiah Terancam Jadi Mata Uang Pelengkap)
(rna)