Kerja Sama Smelter Antam dan Inalum Belum Rampung
A
A
A
JAKARTA - PT Antam (Persero) Tbk tengah menjajaki kerja sama dengan PT Inalum. Saat ini perseroan sedang melakukan proses pembicaraan untuk menemukan besaran investasi dan porsi kerja sama tiap BUMN tersebut.
Direktur Utama PT Antam Tbk Tedy Badrujaman mengatakan, kedua BUMN tambang tersebut akan membangun industri pengolahan dan pemurnian (smelter) Smelter Grade Alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat. ”Ya, kami sedang membicarakan dengan Inalum dan belum ketemu lagi angkanya,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Sebagai informasi, SGA merupakan produk antara bauksit dan alumina yang dibutuhkan Inalum dalam menghasilkan alumunium. Sebelumnya Antam telah memiliki perhitungan untuk pembangunan smelter tersebut yakni mencapai USD1,7 miliar. Namun, dengan masuknya Inalum dalam proyek itu maka besar belanja modal yang akan dianggarkan perseroan berubah.
Dia melanjutkan, kapasitas yang akan dihasilkan sebesar 1,6 juta ton SGA. ”Jika berhasil, Inalum tidak lagi mengimpor. InalumakanmenampungSGAyang diproduksi oleh kami,” jelasnya. Di sisi lain, menjelang hari raya Idul Fitri, permintaan emas batangan menurun. Hal itu, ditengarai untuk memenuhi kebutuhan untuk merayakan hari raya. ”Menjelang Lebaran ada tren menjual emas, tapi diharapkan dengan penjualan itu tidak terlalu berpengaruh,” ungkapnya.
Penjualan emas oleh masyarakat bukan hanya menjelang hari raya, namun juga pada masa masuk sekolah. ”Banyak juga saat masuk sekolah, itu biasanya banyak menjual di luar itu mereka (masyarakat) beli lagi. Karena, emas ini untuk disimpan bukan barang spekulasi dan lebih aman dibandingkan saham dan lainnya,” ujarnya.
Guna mengatasi hal tersebut, perseroan memberikan diskon dan promosi di butik penjualan emas batangan Antam. Saat sudah terdapat 11 butik yang berada di kota-kota besar Indonesia. ”Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Palembang, Medan, dan yang paling baru ada di Jakarta,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, perseroan akan mengembangkan butiknya secara terus menerus. Pasalnya butik yang dimiliki perseroan merupakan perpanjangan tangan untuk dapat menjangkau masyarakat. ”Butik ini juga untuk mengatasi permintaan emas yang tinggi, saat permintaan tinggi bisa lebih dari 150 orang,” kata dia.
Pada tahun ini perseroan berencana membuka tiga hingga empat butik. ”Wilayah barat ada, Jawa ada satu lagi, dan di daerah Bali juga ada. Nilai investasi untuk ini sekitarRp3 miliar,” ucapnya.
Di samping itu, pihaknya juga mengadakan program ”Brankas” atau ”Berencana Aman Kelola Emas”. Layanan ini untuk konsumen yang merasa khawatir menyimpan emasnya di rumah,” tandasnya.
Arsy ani s
Direktur Utama PT Antam Tbk Tedy Badrujaman mengatakan, kedua BUMN tambang tersebut akan membangun industri pengolahan dan pemurnian (smelter) Smelter Grade Alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat. ”Ya, kami sedang membicarakan dengan Inalum dan belum ketemu lagi angkanya,” ujarnya di Jakarta kemarin.
Sebagai informasi, SGA merupakan produk antara bauksit dan alumina yang dibutuhkan Inalum dalam menghasilkan alumunium. Sebelumnya Antam telah memiliki perhitungan untuk pembangunan smelter tersebut yakni mencapai USD1,7 miliar. Namun, dengan masuknya Inalum dalam proyek itu maka besar belanja modal yang akan dianggarkan perseroan berubah.
Dia melanjutkan, kapasitas yang akan dihasilkan sebesar 1,6 juta ton SGA. ”Jika berhasil, Inalum tidak lagi mengimpor. InalumakanmenampungSGAyang diproduksi oleh kami,” jelasnya. Di sisi lain, menjelang hari raya Idul Fitri, permintaan emas batangan menurun. Hal itu, ditengarai untuk memenuhi kebutuhan untuk merayakan hari raya. ”Menjelang Lebaran ada tren menjual emas, tapi diharapkan dengan penjualan itu tidak terlalu berpengaruh,” ungkapnya.
Penjualan emas oleh masyarakat bukan hanya menjelang hari raya, namun juga pada masa masuk sekolah. ”Banyak juga saat masuk sekolah, itu biasanya banyak menjual di luar itu mereka (masyarakat) beli lagi. Karena, emas ini untuk disimpan bukan barang spekulasi dan lebih aman dibandingkan saham dan lainnya,” ujarnya.
Guna mengatasi hal tersebut, perseroan memberikan diskon dan promosi di butik penjualan emas batangan Antam. Saat sudah terdapat 11 butik yang berada di kota-kota besar Indonesia. ”Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Palembang, Medan, dan yang paling baru ada di Jakarta,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, perseroan akan mengembangkan butiknya secara terus menerus. Pasalnya butik yang dimiliki perseroan merupakan perpanjangan tangan untuk dapat menjangkau masyarakat. ”Butik ini juga untuk mengatasi permintaan emas yang tinggi, saat permintaan tinggi bisa lebih dari 150 orang,” kata dia.
Pada tahun ini perseroan berencana membuka tiga hingga empat butik. ”Wilayah barat ada, Jawa ada satu lagi, dan di daerah Bali juga ada. Nilai investasi untuk ini sekitarRp3 miliar,” ucapnya.
Di samping itu, pihaknya juga mengadakan program ”Brankas” atau ”Berencana Aman Kelola Emas”. Layanan ini untuk konsumen yang merasa khawatir menyimpan emasnya di rumah,” tandasnya.
Arsy ani s
(ftr)