Produktivitas Tenaga Kerja RI Jauh di Bawah Negara Ini
A
A
A
JAKARTA - Produktivitas tenaga kerja Indonesia ternyata masih jauh di bawah negara berkembang lainnya selama 14 tahun terakhir. Meski mengalami peningkatan dalam rentan waktu tersebut, namun peningkatan ini jauh lebih lambat dari peningkatan, misalnya India dan China.
Country Director Asian Development Bank (ADB) Steven Tabor mengatakan, peningkatan produktivitas tenaga kerja Indonesia selama 14 tahun mencapai 60%.
"Kenaikan ini memang meningkat selama 14 tahun dan ini tidak jelek sebetulnya, tetapi tidak bagus juga pencapaiannya," ujar dia di Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Sementara, untuk negara berkembang seperti India dan China yang terkenal banyak penduduknya selama 14 tahun lalu, dua negara tersebut masih menjadi negara berkembang, sama seperti Indonesia. Namun mereka mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya hingga dua kali lipat, bahkan hingga lima kali lipat untuk China.
"Di China, produktivitas tenaga kerja bisa lima kali lipat dalam 14 tahun. Terus di India peningkatannya dua kali lipat. Ini jauh lebih banyak dibandingkan Indonesia," katanya.
Pihaknya mengharapkan, pemerintah bisa menggenjot peningkatan produktivitas tenaga kerja Indonesia dengan program-program di kementerian terkait. Sebab jika tidak, Indonesia akan kalah bersaing dengan negara lain.
"Produktivitas tenaga kerja mesti naik, sekarang masih jauh lebih rendah dari kompetitor yang dikhawatirkan akan berdampak pada investasi," tandas Steven.
Country Director Asian Development Bank (ADB) Steven Tabor mengatakan, peningkatan produktivitas tenaga kerja Indonesia selama 14 tahun mencapai 60%.
"Kenaikan ini memang meningkat selama 14 tahun dan ini tidak jelek sebetulnya, tetapi tidak bagus juga pencapaiannya," ujar dia di Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Sementara, untuk negara berkembang seperti India dan China yang terkenal banyak penduduknya selama 14 tahun lalu, dua negara tersebut masih menjadi negara berkembang, sama seperti Indonesia. Namun mereka mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya hingga dua kali lipat, bahkan hingga lima kali lipat untuk China.
"Di China, produktivitas tenaga kerja bisa lima kali lipat dalam 14 tahun. Terus di India peningkatannya dua kali lipat. Ini jauh lebih banyak dibandingkan Indonesia," katanya.
Pihaknya mengharapkan, pemerintah bisa menggenjot peningkatan produktivitas tenaga kerja Indonesia dengan program-program di kementerian terkait. Sebab jika tidak, Indonesia akan kalah bersaing dengan negara lain.
"Produktivitas tenaga kerja mesti naik, sekarang masih jauh lebih rendah dari kompetitor yang dikhawatirkan akan berdampak pada investasi," tandas Steven.
(izz)