Kini, RI Punya Indonesia Investment Club
A
A
A
JAKARTA - Indonesia saat ini memiliki Indonesia Investment Club (IIC) yang dilatarbelakangi adanya keinginan lembaga keuangan untuk membangun sinergi dalam rangka pengembangan produk-produk sektor jasa keuangan.
Selain itu, IIC ini merupakan wadah investor dan investee dapat bertemu untuk saling bertukar info dan memahami potensi keuntungan dan risiko dalam berinvestasi.
Ketua IIC Mudjiharno M Sudjono mengatakan, IIC ini akan mengumpulkan dana yang dapat digunakan sebagai sumber pendanaan jangka panjang, berdayaguna dan memberikan keuntungan optimal.
"Aset industri keuangan non bank per April 2015 sekarang sudah sebesar Rp1.597 triliun, dana yang besar dan sifatnya potensial itu dapat membantu pemerintah dalam pendalaman pasar obligasi negara dan memenuhi kebutuhan tersedianya infrastruktur, sektor riil dan pasar modal nasional untuk menunjang pertumbuhan dan menciptakan stabilitas ekonomi Indonesia," kata dia di Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyampaikan apresiasinya terhadap IIC untuk membantu pembangunan nasional Indonesia.
"Atas nama pemerintah kami mendukung penuh dan sangat mengapresiasi ide berdirinya Indonesia Investement Club ini. Ini menarik karena ini basic-nya bukan ke perbankan, tapi lebih ke industri keuangan non bank. Kami mendukung untuk membantu pembangunan nasional Indonesia," kata Bambang dalam kesempatan yang sama.
Adapun susunan organisasi dari IIC antara lain:
Chairman: Mudjiharno M Sudjono
Vice Chairman, Analisis Investasi dan MR: Imelda Novi
Vice Chairman, Edukasi, Hubungan Anggota dan Kerjasama Lembaga: Jenry Cardo Manurung dan Basuki Setyadjid
Vice Chairman, Hukum dan Pengembangan Organisasi: Dwi Agus Pramudya dan Rusdono
Sekretaris Jenderal: Inderahadi
Selain itu, IIC ini merupakan wadah investor dan investee dapat bertemu untuk saling bertukar info dan memahami potensi keuntungan dan risiko dalam berinvestasi.
Ketua IIC Mudjiharno M Sudjono mengatakan, IIC ini akan mengumpulkan dana yang dapat digunakan sebagai sumber pendanaan jangka panjang, berdayaguna dan memberikan keuntungan optimal.
"Aset industri keuangan non bank per April 2015 sekarang sudah sebesar Rp1.597 triliun, dana yang besar dan sifatnya potensial itu dapat membantu pemerintah dalam pendalaman pasar obligasi negara dan memenuhi kebutuhan tersedianya infrastruktur, sektor riil dan pasar modal nasional untuk menunjang pertumbuhan dan menciptakan stabilitas ekonomi Indonesia," kata dia di Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyampaikan apresiasinya terhadap IIC untuk membantu pembangunan nasional Indonesia.
"Atas nama pemerintah kami mendukung penuh dan sangat mengapresiasi ide berdirinya Indonesia Investement Club ini. Ini menarik karena ini basic-nya bukan ke perbankan, tapi lebih ke industri keuangan non bank. Kami mendukung untuk membantu pembangunan nasional Indonesia," kata Bambang dalam kesempatan yang sama.
Adapun susunan organisasi dari IIC antara lain:
Chairman: Mudjiharno M Sudjono
Vice Chairman, Analisis Investasi dan MR: Imelda Novi
Vice Chairman, Edukasi, Hubungan Anggota dan Kerjasama Lembaga: Jenry Cardo Manurung dan Basuki Setyadjid
Vice Chairman, Hukum dan Pengembangan Organisasi: Dwi Agus Pramudya dan Rusdono
Sekretaris Jenderal: Inderahadi
(izz)