Anak Usaha Pertamina Tunjukkan Kinerja Positif
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil mempertahankan tingkat produksi minyak dan gas bumi (migas) pada semester I tahun ini di tengah merosotnya harga minyak dunia.
”Belum stabilnya harga minyak dunia memang membuat banyak perusahaan migas termasuk PHE ONWJ menyesuaikan aktivitas operasi dan produksi. Kami bertekad menjaga ketahanan energi nasional dan seluruh pekerja siap mencapai target produksi,” kata General Manager PHE ONWJ Jonly Sinulingga, di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, hingga Juni 2015 berhasil mencapai rata-rata produksi harian sebesar 40.400 barel per hari (bph). Sedangkan, produksi gas bumi mencapai 173 mmscfd. Sementara, SKK Migas telah menetapkan target produksi PHE ONWJ 40.000 bph dan produksi gas bumi 175 mmscfd.
”Seluruhnya produksi migas untuk kebutuhan strategis nasional seperti bahan bakar minyak (BBM), pembangkit listrik dan bahan baku pembuatan pupuk,” kata dia. Tahun 2014 lalu PHE ONWJ melalui lapangan UL dan GG telah menyumbangkan tambahan produksi signifikan. PHE ONWJ kini telah sukses melakukan dua proyek krusial di tahun 2015 yaitu reaktivasi Lapangan Zulu dan pemasangan gas Lift Compressor di lapangan KL.
Reaktivasi Lapangan Zulu telah berhasil dilakukan 31 Mei 2015 lalu diharapkan mampu menyumbang produksi minyak sekitar 500 bph. Sedangkan, proyek pemasangan gas lift compressor selesai pada 14 Juni 2015 lalu. Proyek ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan produksi dan efektivitas produksi gas dari lapangan KL yang mampu menyumbang produksi sekitar 4.000 bph dan 32-38 mmscfd.
Sementara, General Manager PHE West Madura Offshore (PHE WMO) Boyke Pardede mengatakan, di tengah turunnya harga minyak dunia PHE WMO juga menunjukkan kinerja positif. Hingga semester I tahun ini PHE WMO berhasil mempertahankan tingkat produksi migas sebesar 14.835 bph dan gas sebesar 107,07 mmscfd.
Nanang wijayanto
”Belum stabilnya harga minyak dunia memang membuat banyak perusahaan migas termasuk PHE ONWJ menyesuaikan aktivitas operasi dan produksi. Kami bertekad menjaga ketahanan energi nasional dan seluruh pekerja siap mencapai target produksi,” kata General Manager PHE ONWJ Jonly Sinulingga, di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan, hingga Juni 2015 berhasil mencapai rata-rata produksi harian sebesar 40.400 barel per hari (bph). Sedangkan, produksi gas bumi mencapai 173 mmscfd. Sementara, SKK Migas telah menetapkan target produksi PHE ONWJ 40.000 bph dan produksi gas bumi 175 mmscfd.
”Seluruhnya produksi migas untuk kebutuhan strategis nasional seperti bahan bakar minyak (BBM), pembangkit listrik dan bahan baku pembuatan pupuk,” kata dia. Tahun 2014 lalu PHE ONWJ melalui lapangan UL dan GG telah menyumbangkan tambahan produksi signifikan. PHE ONWJ kini telah sukses melakukan dua proyek krusial di tahun 2015 yaitu reaktivasi Lapangan Zulu dan pemasangan gas Lift Compressor di lapangan KL.
Reaktivasi Lapangan Zulu telah berhasil dilakukan 31 Mei 2015 lalu diharapkan mampu menyumbang produksi minyak sekitar 500 bph. Sedangkan, proyek pemasangan gas lift compressor selesai pada 14 Juni 2015 lalu. Proyek ini dilakukan untuk menjamin kelangsungan produksi dan efektivitas produksi gas dari lapangan KL yang mampu menyumbang produksi sekitar 4.000 bph dan 32-38 mmscfd.
Sementara, General Manager PHE West Madura Offshore (PHE WMO) Boyke Pardede mengatakan, di tengah turunnya harga minyak dunia PHE WMO juga menunjukkan kinerja positif. Hingga semester I tahun ini PHE WMO berhasil mempertahankan tingkat produksi migas sebesar 14.835 bph dan gas sebesar 107,07 mmscfd.
Nanang wijayanto
(bbg)