Dongkrak Pendapatan, PGAS Genjot Pelanggan Baru
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (persero) Tbk (PGAS) tengah melakukan diversifikasi usaha dan menggenjot jumlah pelanggan baru. Hal tersebut merupakan langkah perseroan untuk menahan pelemahan ekonomi.
Direktur Investment Planning & Risk Management PGN Muhammad Wahid Sutopo mengatakan, saat ini perseroan tengah fokus dalam pembangunan jaringan pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija) tahap I. Jaringan pipa gas ini direncanakan akan menyambungkan gas dari Lapangan Gas Kepodang menuju Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU) Tambak Lorok milik PT Indonesia Power, di Semarang, Jawa Tengah.
“Perkembangan segmen lepas pantai sudah selesai 201 km, tim kami sedang selesaikan sisi darat. Akhir tahun bisa menyambungkan gas ke PLTGU Tambak Lorok,” katanya di Jakarta kemarin. Apabila jaringan bisa tersambung, lanjutnya, Jawa Tengah bisa sejajar dengan Jawa Timur dan Jawa Barat yang sebelumnya telah tersambung jaringan pipa gas lebih awal.
“Pertama kali PLTGU di Jateng dapat gas. Ini hal yang signifikan,” ungkapnya. Setelah PLTGU teraliri gas, rencana selanjutnya PGAS akan membuat jaringan gas ke kawasan industri Tambak Aji dan Wijaya Kusuma, Semarang. Sebelum dialiri jaringan gas, daerah tersebut telah di pasok Gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG).
“Distribusi gas alam selama ini CNG trucking . Ke depan gas di sana dipasok jaringan pipa gas, sehingga Jabar, Jateng, Jatim sudah dihubungkan pipa gas,” imbuhnya. Dia mengungkapkan, dana pembangunan infrastruktur tersebut di kucurkan dari anggaran belanja modal (capital expenditure /capex) sebesar USD400 juta hingga USD500 juta.
Selain itu, eksplorasi penambahan cadangan di hulu. PGN akan fokus untuk pengembangan lapangan gas yang telah ada tahun ini. Sebagai informasi, proyek penyaluran pipa gas ini dilakukan oleh PT Kalimantan Jawa Gas, perusahaan yang 80% sahamnya dimiliki oleh PGAS, dan sisanya dimiliki oleh anak usaha grup.
Arsy ani s
Direktur Investment Planning & Risk Management PGN Muhammad Wahid Sutopo mengatakan, saat ini perseroan tengah fokus dalam pembangunan jaringan pipa gas Kalimantan-Jawa (Kalija) tahap I. Jaringan pipa gas ini direncanakan akan menyambungkan gas dari Lapangan Gas Kepodang menuju Pembangkit Listrik Tenaga Gas-Uap (PLTGU) Tambak Lorok milik PT Indonesia Power, di Semarang, Jawa Tengah.
“Perkembangan segmen lepas pantai sudah selesai 201 km, tim kami sedang selesaikan sisi darat. Akhir tahun bisa menyambungkan gas ke PLTGU Tambak Lorok,” katanya di Jakarta kemarin. Apabila jaringan bisa tersambung, lanjutnya, Jawa Tengah bisa sejajar dengan Jawa Timur dan Jawa Barat yang sebelumnya telah tersambung jaringan pipa gas lebih awal.
“Pertama kali PLTGU di Jateng dapat gas. Ini hal yang signifikan,” ungkapnya. Setelah PLTGU teraliri gas, rencana selanjutnya PGAS akan membuat jaringan gas ke kawasan industri Tambak Aji dan Wijaya Kusuma, Semarang. Sebelum dialiri jaringan gas, daerah tersebut telah di pasok Gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG).
“Distribusi gas alam selama ini CNG trucking . Ke depan gas di sana dipasok jaringan pipa gas, sehingga Jabar, Jateng, Jatim sudah dihubungkan pipa gas,” imbuhnya. Dia mengungkapkan, dana pembangunan infrastruktur tersebut di kucurkan dari anggaran belanja modal (capital expenditure /capex) sebesar USD400 juta hingga USD500 juta.
Selain itu, eksplorasi penambahan cadangan di hulu. PGN akan fokus untuk pengembangan lapangan gas yang telah ada tahun ini. Sebagai informasi, proyek penyaluran pipa gas ini dilakukan oleh PT Kalimantan Jawa Gas, perusahaan yang 80% sahamnya dimiliki oleh PGAS, dan sisanya dimiliki oleh anak usaha grup.
Arsy ani s
(bbg)