Stok Berlimpah, Harga Minyak Dunia Turun
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak dunia turun di perdagangan Asia Rabu pagi, karena data industri menunjukkan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik pekan lalu, dan dolar AS (USD) jatuh di level tertinggi pada tiga bulan ini.
Harga minyak berada di bawah tekanan karena data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS naik 2,3 juta barel pekan lalu.
Dalam sebuah jajak pendapat oleh Reuters, delapan analis memperkirakan stok minyak mentah komersial telah meningkat rata-rata sebesar 2,3 juta barel rata-rata hingga 17 Juli 2015.
"Setiap indikasi meningkatnya persediaan minyak dalam laporan mingguan EIA, minggu ini cenderung melemah harga minyak lebih lanjut," kata analis dari ANZ seperti dilansir dari Reuters, Rabu (22/7/2015).
Harga berada di bawah tekanan bahkan saat dolar DXY mundur dari level tertinggi selama tiga bulan terhadap beberapa mata uang. Pelemahan greenback membuat minyak pun lebih murah bagi konsumen yang menggunakan mata uang lainnya.
Minyak mentah AS (WTI) untuk pengiriman September diperdagangkan 45 sen lebih rendah menjadi USD50,41 per barel pada 0108 GMT, setelah ditutup 42 sen lebih tinggi.
WTI untuk pengiriman Agustus yang berakhir pada Selasa, menetap 21 sen lebih tinggi pada USD50,36 per barel, setelah tergelincir ke USD49,77 intraday.
Sementara minyak mentah brent diperdagangkan 34 sen lebih rendah pada USD56,70 per barel, setelah naik 39 sen di sesi sebelumnya.
Harga minyak berada di bawah tekanan karena data dari kelompok industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah AS naik 2,3 juta barel pekan lalu.
Dalam sebuah jajak pendapat oleh Reuters, delapan analis memperkirakan stok minyak mentah komersial telah meningkat rata-rata sebesar 2,3 juta barel rata-rata hingga 17 Juli 2015.
"Setiap indikasi meningkatnya persediaan minyak dalam laporan mingguan EIA, minggu ini cenderung melemah harga minyak lebih lanjut," kata analis dari ANZ seperti dilansir dari Reuters, Rabu (22/7/2015).
Harga berada di bawah tekanan bahkan saat dolar DXY mundur dari level tertinggi selama tiga bulan terhadap beberapa mata uang. Pelemahan greenback membuat minyak pun lebih murah bagi konsumen yang menggunakan mata uang lainnya.
Minyak mentah AS (WTI) untuk pengiriman September diperdagangkan 45 sen lebih rendah menjadi USD50,41 per barel pada 0108 GMT, setelah ditutup 42 sen lebih tinggi.
WTI untuk pengiriman Agustus yang berakhir pada Selasa, menetap 21 sen lebih tinggi pada USD50,36 per barel, setelah tergelincir ke USD49,77 intraday.
Sementara minyak mentah brent diperdagangkan 34 sen lebih rendah pada USD56,70 per barel, setelah naik 39 sen di sesi sebelumnya.
(izz)