Tanaman Tahan Banting di Musim Kemarau
A
A
A
Tidak semua jenis tanaman bisa bertahan dari keringnya cuaca di musim kemarau. Namun, ragam tanaman berikut ini mampu bertahan hidup, bahkan cenderung gembira bila musim kemarau tiba.
Jika Anda senang berkebun dan bercocok tanam di rumah, maka musim kemarau kira-kira antara bulan April hingga September- menjadi waktu “menakutkan” bagi kebun Anda. Curah hujan yang rendah mengakibatkan kebanyakan tanaman tidak bisa bertahan dari kekeringan. Untuk mengatasinya, Anda harus rajin menyiramnya setiap hari.
Namun, bagaimana jika Anda harus bepergian dalam jangka waktu lama? Bisa-bisa tanaman di kebun Anda layu dan kering. Alhasil, usaha Anda selama berbulan-bulan pun akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, jangan sampai Anda salah memilih tanaman yang akan “menghuni” kebun Anda ketika musim kemarau tiba.
“Di antara tanamantanaman yang lumrahnya memerlukan air, terdapat beberapa tanaman “tahan banting” yang bisa kita budidayakan di kala musim kemarau. Tidak hanya mudah merawatnya, kita pun bisa lebih berhemat, mengingat karakter tanaman yang “tahan banting” tidak perlu disiram secara rutin,” ungkap arsitek lansekap Herlin Wibowo.
Jika Anda tertarik untuk mengisi taman dengan beberapa jenis tanaman yang “tahan bating”, tidak ada salahnya memilih jenis tanaman sansevieria atau yang akrab disebut lidah mertua. Dari namanya memang sudah tidak asing lagi, mengingat tanaman ini begitu banyak dibudidayakan dan dijadikan tanaman penghias hunian. “Di luar kemampuan terpendamnya, tanaman ini begitu populer mengingat ketahanannya yang mampu tumbuh dalam kondisi cuaca apapun.
Daunnya yang tebal untuk menyimpan cadangan air, membuat tanaman ini bisa bertahan hidup dalam kondisi kekeringan tanpa asupan air dalam waktu lama,” jelas Herlin. Bukan hanya lidah mertua. Bagi yang senang akan tanaman berbunga namun tidak ingin repot dalam hal perawatan, Anda bisa memilih jenis tanaman bunga euphorbia.
Ciri-ciri tanaman ini sangat mudah dikenali, yaitu memiliki bunga yang bergerombol hingga menutupi batangnya dengan struktur kelopak yang unik. Warna bunganya pun beragam, tergantung jenisnya masingmasing. Uniknya, euphorbia merupakan salah satu tanaman sukulen, sehingga terdapat cadangan air di dalamnya.
“Euphorbia juga tahan terhadap adaptasi dan mengurangi penguapan air. Ini salah satu keunggulan, yang membuatnya tahan akan kekeringan. Tidak heran bila tanaman ini sangat cocok untuk ditanam saat musim kemarau,” ujar Herlin. Jika Anda pencinta tanaman hijau nan segar, mungkin tumbuhan dengan nama ilmiah chlorophytum alias tanaman lili paris ini cocok untuk memberikan nuansa hijau segar di kebun Anda.
Meski memiliki bunga cantik berwarna putih, tanaman ini mudah dikenali karena bentuk daunnya yang panjang, tipis, dan menajam di bagian atasnya. “Kelebihan tanaman ini adalah kemampuannya untuk bertahan di segala kondisi, baik itu hujan ataupun kemarau, terkena sinar matahari maupun berada di tempat teduh,” tutup Herlin.
Aprilia s andyna
Jika Anda senang berkebun dan bercocok tanam di rumah, maka musim kemarau kira-kira antara bulan April hingga September- menjadi waktu “menakutkan” bagi kebun Anda. Curah hujan yang rendah mengakibatkan kebanyakan tanaman tidak bisa bertahan dari kekeringan. Untuk mengatasinya, Anda harus rajin menyiramnya setiap hari.
Namun, bagaimana jika Anda harus bepergian dalam jangka waktu lama? Bisa-bisa tanaman di kebun Anda layu dan kering. Alhasil, usaha Anda selama berbulan-bulan pun akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, jangan sampai Anda salah memilih tanaman yang akan “menghuni” kebun Anda ketika musim kemarau tiba.
“Di antara tanamantanaman yang lumrahnya memerlukan air, terdapat beberapa tanaman “tahan banting” yang bisa kita budidayakan di kala musim kemarau. Tidak hanya mudah merawatnya, kita pun bisa lebih berhemat, mengingat karakter tanaman yang “tahan banting” tidak perlu disiram secara rutin,” ungkap arsitek lansekap Herlin Wibowo.
Jika Anda tertarik untuk mengisi taman dengan beberapa jenis tanaman yang “tahan bating”, tidak ada salahnya memilih jenis tanaman sansevieria atau yang akrab disebut lidah mertua. Dari namanya memang sudah tidak asing lagi, mengingat tanaman ini begitu banyak dibudidayakan dan dijadikan tanaman penghias hunian. “Di luar kemampuan terpendamnya, tanaman ini begitu populer mengingat ketahanannya yang mampu tumbuh dalam kondisi cuaca apapun.
Daunnya yang tebal untuk menyimpan cadangan air, membuat tanaman ini bisa bertahan hidup dalam kondisi kekeringan tanpa asupan air dalam waktu lama,” jelas Herlin. Bukan hanya lidah mertua. Bagi yang senang akan tanaman berbunga namun tidak ingin repot dalam hal perawatan, Anda bisa memilih jenis tanaman bunga euphorbia.
Ciri-ciri tanaman ini sangat mudah dikenali, yaitu memiliki bunga yang bergerombol hingga menutupi batangnya dengan struktur kelopak yang unik. Warna bunganya pun beragam, tergantung jenisnya masingmasing. Uniknya, euphorbia merupakan salah satu tanaman sukulen, sehingga terdapat cadangan air di dalamnya.
“Euphorbia juga tahan terhadap adaptasi dan mengurangi penguapan air. Ini salah satu keunggulan, yang membuatnya tahan akan kekeringan. Tidak heran bila tanaman ini sangat cocok untuk ditanam saat musim kemarau,” ujar Herlin. Jika Anda pencinta tanaman hijau nan segar, mungkin tumbuhan dengan nama ilmiah chlorophytum alias tanaman lili paris ini cocok untuk memberikan nuansa hijau segar di kebun Anda.
Meski memiliki bunga cantik berwarna putih, tanaman ini mudah dikenali karena bentuk daunnya yang panjang, tipis, dan menajam di bagian atasnya. “Kelebihan tanaman ini adalah kemampuannya untuk bertahan di segala kondisi, baik itu hujan ataupun kemarau, terkena sinar matahari maupun berada di tempat teduh,” tutup Herlin.
Aprilia s andyna
(bbg)