Kawasan Hunian Kepung Jakarta

Rabu, 22 Juli 2015 - 10:08 WIB
Kawasan Hunian Kepung Jakarta
Kawasan Hunian Kepung Jakarta
A A A
Superblok, jenis properti dengan apartemen, hotel, kantor, sarana pendidikan, dan pusat perbelanjaan berada dalam satu lokasi, tengah menjadi buah bibir didunia properti. Hal ini juga mengikuti selera konsumen yang selalu berubah mengikuti kesejahteraan ekonomi di kawasan tersebut.

Konsep superblok atau biasa disebut juga dengan mix used development, yaitu konsepkawasan terpadu yang menampung apartemen, hotel, kantor, sarana pendidikan, danpusat perbelanjaan dalam satu lokasi, diperkirakan bakal terus menjamur hinggalima tahun ke depan.

Fenomena ini patut disambut baik. Superblok bisa jadi idiom barudalam kancah bisnis properti di Tanah Air karena digadang-gadang bakal mengubahpola hidup masyarakat urban yang selama ini tinggal berjauhan dengan tempatkerja. Superblok menjadi one stopliving karena dalam satu lokasi, masyarakat bisa tinggal, bekerja,berekreasi, dan menyekolahkan anak mereka.

Superblok terbaru yang hadir di pusat kota Jakarta bakal dikembangkan oleh PTSynthesis Development. Proyek properti komersial itu adalah Synthesis Squareyang dibangun di lokasi bekas Hero Supermarket di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.“Kami memperkenalkan area Synthesis Square yang telah mengalami rejuvenation (peremajaan)sebagai kawasan mixed use terbaru diJalan Gatot Subroto.

Karena orang yang lewat sini tahunya masih Gedung Hero,”ujar Julius J Waraouw, Managing Director Synthesis Square. Synthesis Square yang dikembangkan di area 1,6 hektare, lanjut dia, terdiri atas dua gedung perkantoran dan dua tower apartemen. “Gedung lama yang bekas kantor Hero, kami modernisasi dan tetapsebagai perkantoran.

Apartemen akan dibangun di sebelahnya setinggi 32 lantai,sedangkan gedung bagian depan yang persis di Jalan Gatot Subroto akan di-demolish dan dibangun gedung baru setinggi 36 lantai untuk perkantoran,” imbuh Julius. Tower di Synthesis Square dibangu terpisah sehingga penghuni apartemen dan orang-orang yang berkantor tetapmerasa nyaman dan privasinya terjaga.

Towerbagian depan akan dilengkapi area food& beverage (F&B). Apartemen yang dikembangkan membidik pasarpremium. Jumlah huniannya sebanyak 188 unit yang dibanderol dengan harga Rp3–5miliaran (Rp40 jutaan per meter persegi). Kapitalisasi apartemennya diperkirakan mencapai Rp1 triliun.

Desainnya mengusung langgam modern minimalis dengan sentuhan etnik untuk mempertahankan khazanah heritage Indonesia. Sementara itu, Agung Podomoro Group (APG) tengah bersiap untuk mengembangkanproyek mixed use terbarunya di JalanGusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur.

Menurut Indra W Antono, Vice President Corporate Marketing APG, untukmengembangkan proyek seluas 12 hektare itu pihaknya saat ini tengah melakukanstudi lingkungan, pengurusan izin proyek, dan proses teknis lainnya. “Kami akan bangun delapan tower dengan berbagai jenis fungsi untuk hunian, pusat perbelanjaan, dan sebagainya.

Segmennya untuk middle up karena kawasan Jakarta Timur ini pengembangannya masih belum maksimal. Pembangunannya akandimulai tahun ini. Targetnya tiga sampai empat tahun sudah selesai,” ujarnya. Lahan yang akan dikembangkan merupakan hasil akuisisi dari PT Graha Cipta Kharisma. Di situ APG menguasai saham mayoritas 85%.

Saat ini pengembang tengah mematangkan konsep desainnya dan menghitung biaya pembangunannya. Menurutpengalaman, ujar Indra, untuk membangun satu tower apartemen dibutuhkan anggaran sebesar Rp500 miliar. Karenaitu, proyek ini diperkirakan akan menyedot dana lebih dari Rp3 triliun.

“Karena porsi kami sebesar 85% artinya penguasaan lahannya mencapai 9,5hektare. Anggaran untuk akuisisi lahan mencapai Rp305 miliar. Sekarang masih terus dihitung, termasuk proses desainnya untuk menentukan segmen market terbaik di kawasan ini,”tandasnya.

Rendra hanggara
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9258 seconds (0.1#10.140)